Quantcast
Channel: Blog Tyar
Viewing all 142 articles
Browse latest View live

(Cerpen) Kedai Kopi Temaram Berwarna Oranye

$
0
0
"Kemarin dia dan keluarganya datang ke rumah. Orangtuaku bilang iya".
***
Percakapan kami sore itu berlangsung singkat. Kopi hitam di cangkir bening yang baru dipesannya masih mengepul. Belum diaduk. Dibiarkan saja uap panasnya menari di temaram lampu berwarna oranye. Sesekali melayang mendekati mata perempuan itu. Ada sungai yang hendak tumpah di sana.

Ada dua hal yang belum berubah sejak awal kami berpacaran. Satu: dia masih suka kopi, dua: aku masih benci kopi.

Dita nama perempuan itu. Seperti kalian, kami juga sering bertengkar. Pertengkaran paling kuingat selain perihal keputusanku kuliah di luar kota, adalah pertengkaran perihal kopi.

Aku ingat sewaktu pertama kali main ke rumahnya, dia membuatkan aku secangkir kopi. Diseduh dengan teknik yang aku tidak bisa mengulang namanya. Warna kopinya hitam pekat. Oh iya, aku belum pernah meminum kopi sebelumnya. Jadi, hari itu selain aku pertama kali main ke rumahnya, aku juga pertama kali minum kopi.

Dita memang lahir dari keluarga kopi. Ayah, kakeknya, dan kakeknya lagi telah turun temurun menjadi pengusaha kopi di kabupaten Tana Toraja, provinsi Sulawesi Selatan.

Aku meraih cangkir kopi yang Dita sajikan. Dita memandangku sambil tersenyum manis sekali. Aku hirup aroma kopinya. Harum. Sementara itu, Dita menunggu reaksi yang akan kuberikan ketika mencicipi kopi racikannya. Harapanku, aku akan menyesap kopinya dengan elegan, lalu sambil tersenyum, aku akan bilang ke Dita, "Makasih, Dit. Ini adalah miniman paling enak yang pernah mampir ke lidah dan tenggorokanku". Lalu Dita akan tersipu-sipu, membalas senyumanku, dan kami akan menghabiskan malam Minggu itu dengan senyum-senyuman.

Seandainya kalian ada di sana, kalian akan melihat wajah Dita yang kesal bukan buatan karena aku hampir memuntahkan kopinya. Kopi adalah minuman paling pahit yang pernah mampir ke lidah dan tenggorokanku.

Rasa kopi buatku tidak lebih dari rasa obat kaplet yang dilarutkan dengan air panas. Sejak hari itu, aku membenci kopi. Sejak hari itu pula, Dita punya cara sendiri mengerjaiku kalau dia marah atau cemburu. Dia akan membuatkan aku secangkir kopi tanpa gula dan memaksa aku untuk menghabiskannya baru aku boleh pulang. Semakin marah dia, semakin pahit kopinya. Kopinya paling pahit adalah malam ketika aku bilang aku lulus di universitas luar kota.

Dita bukan satu-satunya yang gelisah waktu itu. Aku pun sama. Tapi bagiku, keluar dari kota ini dan belajar di kota lain akan memberikan pengalaman yang lebih. Kami sadar hubungan cinta abege kami tidak boleh menghalangi cita-cita. Hubungan kami juga tidak boleh kalah oleh jarak.

"Rindu itu kayak kopi buat aku," Kami kembali ke kafe temaram berwarna oranye tempat kami sedang mengobrol sekarang. Dita memecah hening yang canggung di antara aku dan dia.
"Kalau aku rindu sama kamu, aku akan meracik kopi yang persis aku bikinkan buat kamu pas pertama kali main ke rumah."
"Yang aku hampir muntah itu?"
Dita ketawa. Aku juga. Tapi kami berdua tahu, tawa kami hari itu sudah beda.

"Rindu itu pahit, sama kayak kopi. Satu-satunya cara menghadapi rindu adalah dengan menikmatinya. Aku menikmati kopi supaya aku selalu ingat agar aku selalu menikmati rindu yang selalu buat kamu."

"Kamu selalu lebih dewasa dari aku, Dit." Kataku, Dita senyum. Sejurus kemudian senyumnya pudar.
"Kemarin dia dan keluarganya datang ke rumah. Orangtuaku sudah bilang bilang iya".

Orang yang dia maksud adalah anak lelaki kerabat ayahnya. Anak laki-laki yang sudah bilang ke orangtua Dita bahwa dia mencintai Dita dan telah siap menikahinya.

Aku dan Dita sudah membicarakan ini sebelumnya beberapa kali lewat telepon. Setelah empat semester aku kuliah di kota lain, ada orang lain yang hadir di kehidupan kami. Anak kerabat ayah Dita akan datang melamarnya. Orangtua Dita tahu aku dan Dita masih berpacaran. Tapi bagi mereka, aku belum bisa berjanji. Aku masih mahasiswa semester lima yang belum tahu kapan lulusnya dan belum tahu setelah lulus kuliah mau bikin apa. Kalah telak sama si anak-kerabat-ayah-Dita-pewaris-perusahaan-kopi.

Aku takut berjanji macam-macam ke Dita dan keluarganya.

2 tahun akhirnya aku kembali ke kota ini untuk mengisi liburan semester. Bertemu Dita. Memerdekakan kerinduan yang sudah kami tahan dua tahun lamanya dengan topik Dita yang akan segera menikah dengan orang lain. Pahit memang.

"Lucu ya, Dit?" kataku tersenyum kecut.
"Lucu gimana?" Dita akhirnya memandang mataku.
"Beberapa orang menikah dengan orang yang dicintainya, beberapa lagi menikah dengan orang yang dicintai orangtuanya."
Dita senyum lagi. Dipandanginya mataku dalam-dalam.
"Aku akan belajar mencintainya, kayak kamu juga harus belajar menikmati kopi".

Aku geming. Dita lalu berdiri dari tempat duduknya. Pamit pulang duluan. Ada banyak hal yang harus disiapkan katanya. Aku menjawab dengan anggukan dan senyum kecil. Dita membalas senyumanku seraya beranjak pergi.

Percakapan kami sore itu berlangsung singkat. Kopi hitam di cangkir bening yang baru dipesannya masih mengepul. Belum diaduk. Aku memandangi cangkir yang ditinggal Dita itu sebentar, pelan-pelan meraihnya, mengaduknya, lalu menghirup aromanya.

Harum.

Malam Minggu Sama Tyar 1: Header-header yang Pernah Menghiasi Blog

$
0
0
Selamat malam Minggu, Aliens. Selamat datang di postingan Malam Minggu Sama Tyar, atau yang lebih gampangnya disingkat MalMingSamTy. Maaf mengecewakan, tapi tidak ada yang spesial di rubrik kali ini. Melintang-melinting di dunia blog, belakangan ini saya menyadari bahwa hampir semua blogger-blogger yang saya kenal punya agenda di blog mereka masing-masing yang diposkan secara rutin dan saya tidak punya agenda semacam itu.

Belakangan ini, saya juga mikir sudah semakin malas menulis di blog entah apa alasannya, beda sama dulu waktu pertama kali mulai ngeblog dan tidak punya komputer tapi postingannya rajin (meskipun postingannya tidak jelas). Sekarang sudah punya laptop dan modem, tapi menulis di blognya makin malas. Di rubrik ini, saya ingin bercerita hal-hal tidak penting soal saya. Iya, soal saya. Kalau mau, sila klik tombol close di sudut kanan atas, tapi kalau tidak, mari berteman :)

Jadi, komunitas blogger Makassar AngingMammiri.org baru-baru ini punya agenda baru, semacam saling me-review blog. Nah, blog Planetyar.com dapat giliran pertama untuk di review oleh Mbak Rahmah di blognya. Kalau mau baca review penuhnya, kalian bisa klik di sini.

Kalau kalian membacanya, Mbak Rahmah mengomentari blog saya yang tidak punya header. Iya, template blog saya memang sedang bermasalah. Template blog ini memang tidak mendukung untuk ditambahkan header. Dulu ada semacam popular post sebagai headernya, tapi entah kenapa, mungkin skripnya rusak jadi untuk sementara saya sembunyikan.

Ngomong-ngomong soal header blog, ini adalah beberapa header blog yang pernah saya pakai sebagai identitas:
1. Header Planktonemon.blogspot.com

Header Pertama Planktonemon
Kalau kalian membaca blog ini di awal-awal, kalian pasti familiar sama header super lebar yang satu ini. Kalau tidak salah header ini dipakai tahun 2008-2010, pokoknya awal-awal ngeblog. Dibikinkan sama Fithrah. Iya, dulu nama blog saya Planktonemon.blogspot.com, tagline headenya Imagination Encircles The World, kalau tidak salah itu kutipan dari Albert Einstein. Paling tidak, itu yang om Google bilang.

2. Ganti ke Kertasium.blogspot.com


Blog ini memang sering sekali ganti-ganti nama dan labil. Ini sekitaran tahun 2010-2011 kalau tidak salah. Taglinenya masih sama, yang beda cuma lebarnya yang menyesuaikan sama template yang tidak full lebar lagi.

3. Planet Kertasium


Seperti yang sudah saya bilang sebelumnya, blog ini memang labil. Setelah Port of Kertasium. blog ini namanya diganti jadi Planet Kertasium. Header ini juga kalau tidak salah tahun 2010-2011. Pastinya kapan, saya sudah lupa.

Untuk pertama kalinya, blog ini saya bikinkan header sendiri tanpa bantuan Fithrah. Dengan kemapuan desain saya yang membahana dengan software Photoscape, lahirnya mahakarya berupa header yang kalau dibagikan gratispun ini, pasti tidak ada yang mau ambil.

4. Planet Kertasium dan Ihkwal Penghuninya


Lagi-lagi dengan kemampuan desain grafis saya yang membahana, saya kembali bikin header sendiri. Taglinenya menjadi Planet Kertasium dan Ikhwal Penghuninya (yang tampan belaka). Melihat dari headernya, jelas sekali kalau saya alay. Mungkin waktu itu saya kerasukan setan alien yang kabur dari Area 51 sampai header blog saya jadi dipenuhi koloni alien seperti itu. Kalau header ini dibikin waktu umur saya 21, berarti tahun 2011.

5. Planet Kertasium versi Fithrah


Fithrah akhirnya kembali dan menyelamatkan desain blog ini dari senutuhan tanganku sendiri. Mungkin dia iba melihat tampilan header blog ini sepeninggalnya. Jadilah header yang paling saya suka ini, yang waktu itu bisa di-klik di beberapa bagian.

Yah begitulah, sepertinya Fithrah memang satu-satunya orang yang bisa menyelamatkan blog ini dari kejahatan pemiliknya sendiri. Barangkali kalau blog ini hidup dan bisa punya perasaan, dia mungkin lebih senang disentuh sama Fithrah dari pada sama saya

Sampai jumpa di malam Minggu berikutnya, i hope this tidak membuatmu bosan :)

Terkontaminasi di Lab Kimia Kak Amma (Blog Review)

$
0
0
Agak berat untuk mulai menuliskan nama Kak Amma di blog ini, soalnya namanya sama dengan nama mantan saya dulu. Mantan gebetan maksud saya. Kisah cinta kami romantis, seperti film-film India. Kejar-kejaran di balik pohon, kejar-kejaran di lapangan hijau, pokoknya kejar-kejaran di manapun. Waktu itu kami memang sedang main petak umpet di kelas 3 SD.

Jadi begini, selain jadi anggota fans club Band Matalinga dan Band Kufaku, saya juga gabung di komunitas Blogger Makassar Anging Mammiri a.k.a Paccarita. Baru-baru ini, Paccarita punya program baru, program bertajuk SIPAKATAU. Program yang dimaksud yakni saling mereview blog satu sama lain.

Ini kenapa bahasa saya jadi baku begini?

Saya dapat giliran me-review blog Kak Amma sang Al Chemist. Jadilah saya minder, saya yang blogger murtad yang suka malas mengisi postingan blognya ini diminta untuk mereview blog orang yang lebih senior, lebih berpengalaman dan sering dapat award. Sederhananya, blog saya dan blog Kak Amma kayak langit dan palung terdalam bumi: palung yang hanya dihuni oleh ikan-ikan yang tidak pernah melihat cahaya.

Kak Amma adalah seorang emak-emak blogger (atau blogger emak-emak?). Kak Amma jadi blogger karena suka menulis, kenapa Kak Amma bisa jadi emak-emak, janganlah kita elaborasi. Blog Kak Amma dikasih nama Chemist Rahmah. Chemist artinya kimia. Kalau kalian masih lagi bertanya apa itu kimia, mungkin kalian masih anak SMP. Belajar, sana! Sebentar lagi ujian!

Blog Kak Amma dikasih nama Al Chemist of Rahmah (http://chemistrahmah.com/), mendengar namanya saja, saya jadi ingat mata pelajaran kimia yang bikin saya remedial berkali-kali tempo hari waktu SMA. Setelah tarik napas dalam-dalam, saya pun akhirnya memberanikan diri masuk ke blognya - yang di kepala saya penuh dengan peralatan dan cairan kimia. Untuk jaga-jaga, saya pakai kacamata, sarung tangan, dan jas laboratorium.

Tampilan Blog Kak Amma (Kiri: Komputer. Kanan: Mobile)
Jauh dari perkiraan saya, rupanya tidak saya temui peralatan kimia, akhirnya kacamata, sarung tangan, dan jas labnya saya buka lagi. Sebagai gantinya, mata saya disajikan dengan gambar latar belakang berwarna merah jambu, seperti yang bisa kalian lihat di atas. Di atas paragraf ini, bukan di langit-langit ruangan maksud saya.

Kak Amma senang menulis berbagai macam hal, hal yang paling menarik perhatian saya yang suka membaca cerita ini adalah rubrik antologi yang diisi cerpen, flash fiction, flash true story, dan puisi. Sayangnya, tidak banyak cerita di sana.

Seperti tipikal emak-emak lain, Kak Amma sangat passionate menulis tentang perkembangan dan pendidikan anak serta hubungan emosional dengan orangtuanya.

Rasanya memang begitu dramatis ketika hamil terlalu banyak “nggak boleh”. Nggak boleh makan ini dan itu, nanti anaknya ini dan itu juga :D Tetatpi beruntunglah karena informasi seputar asupan gizi saat hamil sudah tersebar dimana-mana. Hanya saja perlu perjuangan untuk melawan pamali yang terkadang bertolak belakang dengan ilmu kesehatan, khususnya ilmu gizi.
(Chemistrahmah.com -  Aktivitas Fisik dan Berat Badan Normal bagi Ibu Menyusui)

Mendapatkan suami yang memiliki kebiasaan sarapan di pagi hari jelas membuat saya sedikit “kaget”. Ya, pagi-pagi benar harus menyiapkan makanan, utamanya memasak nasi, agar suami bisa sarapan sebelum memulai aktivitas. Mau tidak mau, suka tidak suka, kebiasaan sarapan pun akhirnya harus rutin saya lakukan juga, kecuali kalau sedang puasa
(Chemistrahmah.com - Sarapan Dulu, Yuk)

Kak Amma mampu meramu artikel yang berbobot menjadi artikel yang kesannya lebih ringan dan gampang dimengerti oleh awam. Khas blogger personal. Jika Kak Amma mau berfokus pada sesuatu, saya akan menyarankan Kak Amma untuk memperdalam potensinya di bidang ini karena sepertinya Kak Amma sudah memiliki pembaca yang didominasi oleh kaum perempuan, meski ada juga satu biji avatar laki-laki di kolom komentarnya. Barangkali sedang mempersiapkan kehamilan. Kehamilan siapa? Mudah-mudahan kehamilan istrinya, bukan kehamilan dirinya sendiri.

Saya pun mengepoi artikel Kak Amma lebih jauh lagi. Dari artikel kesehatan, saya beralih ke  artikel pendidikan.

Salah satu langkah nyata yang sedang saya lakukan saat ini adalah mengumpulkan uang receh pecahan 200, 500 dan 1000 rupiah dalam sebuah botol atau penyimpanan unik (selain celengan) sebagai bentuk anti mainstream. Ada di botol minum yang tidak terpakai, ada juga yang menggunakan kaleng bekas tempat cokelat. Kaleng cokelat sengaja saya gunakan sebagai daya tarik tersendiri, yaitu setelah membeli cokelat sesuai keinginan maka uang yang dikeluarkan untuk membeli harus diganti dengan menabung lagi di kaleng tersebut. Jadi tak hanya enak cokelatnya saja yang dirasakan si anak, tetapi juga perjuangan untuk menyisihkan uang perlu dirasakan. Nanti setelah kaleng penuh bisa dihitung dan memberikan izin untuk membeli cokelat lagi asalkan siklus tersebut tetap berjalan.
 (Chemistrahmah.com - Planning Edukasi Finansial untuk Anakku)

Perempuan yang selalu diidentikkan dengan “keterbatasan” dalam bergerak dan berpendapat bisa dihapus seiring dengan adanya internet. Betapa tidak, internet mampu menyuguhkan hal-hal yang perempuan cari. Tak hanya bagi perempuan yang bekerja di luar rumah, perempuan yang mengabdikan diri sebagai ibu rumah tangga pun membutuhkan internet untuk tetap mengamati perkembangan dunia saat ini.
(Chemistrahmah.com - Simbiosis Mutualisme)

Benar kan? Potensi Kak Amma dalam membuat artikel parenting membuat saya berpikir, kenapa Kak Amma tidak berfokus saja di bidang ini? Kak Amma bisa memberikan ide-ide dan langkah-langkah sederhana yang bisa ditiru dan dikembangkan orangtua manapun tanpa kesan menggurui. Kalau boleh menebak, Kak Amma ini pasti tipe ibu-ibu yang jarang melarang anaknya, namun sebagai gantinya, Kak Amma akan mengajarkan hal yang seharusnya dilakukan. Ya seperti itu tadi, agar si anak tidak boros, si anak dididik untuk belajar menabung dengan cara yang menarik. Top.

Di tulisannya berjudul Simbiosis Mutualisme, saya membaca Kak Amma bisa menuliskan dan mengaitkan banyak hal dengan sudut pandangnya sebagai perempuan pada umumnya, perempuan rumah tangga pada khususnya, perempuan rumah tangga yang sudah jadi ibu pada lebih khususnya, dan perempuan rumah tangga yang sudah jadi ibu tapi tetap produktif pada lebih khususnya lagi. Saya harap tulisan-tulisan Kak Amma bisa memotivasi para ibu-ibu untuk lebih produktif, dan bapak-bapak untuk lebih menghargai istrinya masing-masing.

Selain artikel parenting, edukasi, dan keperempuanan, Kak Amma rajin menulis tentang banyak hal. Terlalu banyak hal.

Salam kenal, Kak Amma
Blogging bagi saya adalah komunitas, semakin saya mengenal si blogger, semakin senang saya mengunjungi blognya. Sayangnya, cukup sulit bagi saya mengenal Kak Amma lebih jauh karena tidak ada halaman perkenalan, kontak, dan sejenisnya. Satu-satunya hal yang saya tahu soal Kak Amma selain dia blogger, dia juga emak-emak. Ada perbedaan ketika kopi darat dengan teman facebook (dan sejenisnya) dengan kopdar sesama blogger. Ketika kopdar sesama blogger, rasanya seperti bertemu kawan lama yang sudah lama kenal tapi berpisah lalu ketemu lagi, rasanyas sudah saling mengenal karena seringsaling membaca - padahal belum pernah bertemu sebelumnya.
 
I'm a fan of simple things
Saya menyukai tulisan-tulisan tentang ide-ide sederhana Kak Amma. Namun jujur saja, jika satu di antara kalian bertanya pada saya blog Kak Amma ini membahas soal apa, saya tidak akan bisa menjawabnya. Di suatu hari Kak Amma bisa menulis tentang parenting, di hari yang lain Kak Amma bisa menulis soal internet, dan di hari yang lainnya lagi, Kak Amma menulis tentang Fatin Shidqia Lubis.

Too many links, too much confusion
Butuh waktu cukup bagi saya untuk mengepoi blog Kak Amma. Navigasi dan widgetnya sederhana dan lengkap. Hal yang paling membingungkan saya adalah top menunya yang benar-benar terdiri dari 76 pilihan. Iya, tujuh puluh enam, itu dilakukan dengan tidak menghitung link-link di berisi daerah wisata.

Kesimpulan dan saran
Jelas sekali Kak Amma adalah blogger yang hobinya ikut kompetisi blogging. Blognya berisi begitu banyak pengetahuan. Rubrik favorit saya akan jatuh pada rubrik-rubrik berisi perihal parenting, kesehatan rumah tangga, dan pendidikan anak. Soalnya menurut saya, Kak Amma sangat passionate dalam hal ini. Bagi saya pribadi, returning visitor lebih penting ketimbang new visitor karena dengan begitu kita bisa tahu seberapa banyak orang yang mampir ke blog kita dan kembali lagi mencari postingan terbaru dari kita. Dari pengamatan super singkat saya, Kak Amma sudah punya pembacanya sendiri. Tentu saja ini adalah pandangan pribadi saya, jika Kak Amma ingin terus menulis tentang banyak hal dan mencari pengunjung baru, tidak akan saya laporkan ke polisi.

Overall, blog Chemist Rahmah cukup enak dibaca, beberapa award yang menghiasi sidebar menjadi buktinya. Soal tampilan, saya tidak ingin berkomentar banyak. Tampilan yang sederhana menjadi nilai tersendiri bagi blog Kak Amma, satu-satunya hal yang ingin saya komentari adalah warna font yang agak pucat sehingga menjadikannya cukup sulit dibaca.

Harapan pribadi saya kepada Kak Amma, semoga bisa punya brand dan kepribadiannya sendiri yang bikin orang ingat. Kayak, "Ih blog Kak Amma parenting banget", atau "Ih blognya Kak Amma kesehatan banget", atau brand apapun yang bikin pengunjung blog tidak hanya datang sesekali, tapi berkali-kali mencari tulisan terbaru Kak Amma. 

Be A Blogger is My Life Challenge – menjadi blogger justru tantangan hidup yang harus saya taklukkan. Saya harus terus menulis dan memberikan bacaan bermanfaat pada semua orang di dunia maya. Saya harus melampiaskan kegelisahan pikiran saya dalam tulisan yang boleh jadi menjadi inspirasi pada sebagian orang.
(Chemistrahmah.com - Be A Blogger is My Life Challenge)

Tetap semangat nge-blognya, Kak Amma, semoga harapanmu terwujud dan bisa terus memberi inspirasi bagi orang lain. Penghargaan-penghargaan yang kamu terima dan pencapaian yang kamu peroleh sudah menjadi inspirasi bagi saya, si blogger pemalas ini :)

(Foto) Jadi Jadul di World Heritage Day Chapter Makassar

$
0
0
Sebagai anak gaul teladan dan kekinian, sudah menjadi kewajiban saya untuk hadir di setiap acara gaul termutakhir yang diadakan di Makassar.

Iya, men. Menjadi anak gaul teladan dan kekinian bukan prahara yang mudah. Konsekuensinya adalah harus hadir di event-event tergaul apapun itu. Contohlah saya, sebagai bentuk komitmen sebagai anak gaul teladan dan kekinian, saya sudah mengikuti sebanyak... Satu event di tahun 2015 ini. Iya, satu.

Menjadi gaul itu rupanya tidak mudah.

Event gaul bernuansa agak jadul ini namanya World Heritage Day, sebuah perayaan tahunan untuk merayakan warisan dunia. Di Makassar, perayaan ini diinisiasi oleh Lontara Project, sebuah komunitas penggemar budaya-budaya gitu. Tahun lalu, perayaan dilaksanakan di Museum Kota Makassar dan tahun ini dilaksanakan di Fort Rotterdam Makassar.

Seperti biasa, saya datang terlambat. Event sudah dimulai sejak pagi dan saya baru datang sekitar jam 3 sore. Tentu saja saya harus datang terlambat karena sewaktu pagi ditugaskan jadi tukang foto gratisan di wisudahan sepupu di kampus UMI. Baru setelah itu saya berangkat ke sana setelah sebelumnya harus ganti ban motor yang bocor.

Ngomong-ngomong soal ban motor bocor, entah kenapa saya sering sekali merasakan ini. Iya, saya tahu ini kecelakaan yang bisa mendatangi siapa saja, tapi rasanya kayak sering betul. Sebulan yang lalu ban depan, minggu lalu ban belakang. Dua bulan yang lalu juga. Saya takut nanti jadi terkenal di kalangan komunitas Pres Ban Dalam Makassar.

"Soal ban, yang paling bagus sebenarnya adalah ban produksi Indonesia karena karetnya tebal, karena kalau bikinan luar negeri, biasanya karetnya kurang karena mahal". "Kalau mengendarai motor, ganti anginnya dua minggu sekali. Harus diganti, angin baru itu lebih baik daripada angin yang lama, jadi lebih segar". Itu nasehat yang baru-baru ini saya terima dari mereka.

Kalau sudah kejadian begini, saya hanya bisa berdoa supaya ban dalamnya bisa ditambal, bukan diganti karena bisa 6 kali lipat lebih mahal dari ongkos tambal. Begitulah, kalau ban motor kita bocor, yang perlu diperbaiki adalah ban dalamnya, paling parah ya ganti ban, tidak sampai ganti motor. Sama kayak pacaran, kalau ada masalah, masalahnya yang diselesaikan, bukan pacarnya yang diganti.

Ciyee.

Back to topic. Dulu, katanya, Fort Rotterdam bernama Bentung Pannyua, yang artinya benteng Penyu. Dinamakan begitu karena katanya kalau dilihat dari atas, Fort Rotterdam berbentuk seekor penyu yang menghadap ke pantai.

Saya sampai di Fort Rotterdam setelah benteng ini tidak lagi digunakan untuk perang melawan penjajah, tetapi sudah menjadi situs sejarah dan wisata. Ran, kawan SMA saya yang merangkap koordinator event sudah ada duluan di sana.

Begitu masuk ke area event, tiba-tiba rasanya balik ke tahun 60-80an. Meskipun sebenarnya saya tidak tahu bagaimana keadaan tahun 60-80an itu.

Warung Foto
Gara-gara event ini, inner hipster saya benar-benar terpuaskan. Ada warung foto, ada panggung dari tikar rotan yang ditempatkan sekenanya di atas rumput, poster-poster film jadul, sampai foto-foto jadul.

Ada stand barang-barang jadul
Ini yang bikin juara, stand Der Boegis Vintage yang memamerkan koleksi barang-barang jadulnya. Ada kamera, radio, kipas angin, sampai paspor jadul.

Kamera jadul. Sudah berapa momen yah yang mereka capture?
Teropong untuk nonton Opera. Fancy
Album dan piringan hitam generasi pertama. Untuk dengar musik saja alat dan persiapannya serempong ini
Siapa gerangan mereka?
Beberapa alat yang tidak kuketahui apa nama dan fungsinya.
Bagaimana mereka mengupdate tweet dengan alat ini?
Hipstergasm
Oh iya, kalian ingat Abdul Maghfir? Bukan, bukan. Dia bukan pelaku sejarah dan pelaku penculikan Soerkarno Hatta ke Rengasdengklok meskipun wajahnya memang meyakinkan. Ituloh, teman blogging kita juga yang sekarang jadi anak gaul di Undip Semarang. Dia datang ke Makassar dan ada di event ini juga, barangkali jadi barang pameran.
Tuan Maghfir - Pelaku Sejarah
Begitulah, acara hari itu berlangsung meriah meski sederhana. Kami ingin mengucapkan terima kasih kepadas seluruh pihak yang telah mendukung dan datang ke acara ini. Untuk kakak-kakak dari Der Boegis Vintage dengan koleksi barang jadulnya, Kostum (Komunitas Sepeda Tua Makassar), Anging Mamiri (Komunitas Blogger Makassar), dan Ezytravel yang turut serta mengisi acara dan memberikan souvenir bagi pengunjung. Oh, acara ini tidak akan sama tanpa kalian *kecup*

Sampai jumpa di event-event lain, Aliens. *dadah-dadah ke laptop*

Van Der Tyar

#Konsultan Anti MoveON Ed 02: Cara Membuat SMS Cinta Agar Kamu Tidak Terkesan Creepy

$
0
0
Salah satu kesalahan paling mendasar yang biasa dilakukan oleh seorang jomblo adalah kesalahan saat mengirimkan teks kepada gebetannya. Kesalahan lain yang juga sering terjadi adalah memiliki bau badan yang mematikan.

Di artikel Konsultan AntiMoveON edisi kedua ini, kita akan membahas keasalahan yang pertama.

Bagi kalangan muda-mudi Indonesia, teks adalah media komunikasi paling populer. Sebelum handphone menjadi kebutuhan mendasar, surat-suratan dengan gebetan adalah hal wajib.

Saya jadi ingat ketika masih SD dulu ketika suka sama cewek. Saya akan menuliskan kata-kata indah di secarik kertas, mengopernya ke depan, sambil malu-malu menunggu dia membacanya. Dia terima kertas itu, dia buka pelan-pelan, dia senyum malu-malu, dan dia ketawa. Dia ketawa karena tulisannya jelek dan tidak terbaca.

Meskipun sekarang sudah ada social media yang sudah mengubah cara kita berkomunikasi, secara ajaib pola itu tetap ada. Pola Membangun Komunikasi dengan Gebetan Menggunakan Teks, atau lebih mudah disingkat PMKDGMT.

Mengapa teks atau SMS? Hey, komentar yang kamu tinggalkan di instagramnya tidak lebih dari komentar orang lain. Teks, yang di kalangan kita lebih populer dengan istilah SMS selalu lebih personal.

Oleh karena sifatnya yang personal, teks menjadi metode yang paling powerful dan tajam. Dan seperti alat-alat tajam lainnya, teks bisa  melukai hubungan kalian.

Inilah Konsultan AntiMoveON Edisi 2: Cara Menulis SMS Cinta Agar Tidak Terkesan Creepy (baca: menakutkan)

Tips 1: Tampanlah
Iya, Tampanlah! Berwajahlah menarik! Sebab kalau kamu tampan, puisi cinta yang kamu kirimkan akan menjadi romantis. Beda halnya ketika wajah kamu belum berevolusi dengan sempurna, puisi cinta kamu menjadi creepy. Kamu akan dilabel aneh dan menakutkan begitu saja.

Tips 2: Timing
Perhatikan jam berapa kamu mengirimkan teks. Jangan terlalu pagi, jangan terlalu malam. Jangan di saat-saat tidak tepat.


Tips 3: Intensitas
Jangan terlalu sering. Satu kali bolehlah, lebih dari itu? Jangan.


Tips 4: Pastikan itu benar-benar nomor hape doi
Sekeren apapun SMS cintamu.


Tips 5: Perhatikan konten SMSmu
Mungkin kamu memang menakutkan.


Tips 6: Gunakanlah bahasa yang gampang dimengerti
Kamu ingin terlihat pintar, tapi kadang-kadang waktunya belum tepat


***
Oke, apakah kamu serius mengirimkan SMS-SMS cinta kepada doi dan berharap doi tidak akan ketakutan? Kalau begitu, berhenti mengirimkan SMS cinta kepadanya. Oh percayalah, SMS cinta cuma akan berhasil kalau kalian sudah berpacaran atau doi juga punya perasaan yang sama kepada kamu.

Easy there, Player.

Kalau kamu baru minta nomor hape doi tadi siang lalu malamnya kamu sudah mengirimkan SMS-SMS cinta yang kamu dapat dari buku kumpulan SMS romantis dari Gramedia, kamu akan gagal. Dia akan segera ganti nomor hape, pindah ke kota lain, dan mengganti identitas.

Sebagai konsultan Anti MoveON yang berpengalaman jomblo selama 2 dekade, PDKT melalui teks akan berjalan dengan lancar kalau dilakukan secara alami, berikan waktu untuk doi dan diri kamu sendiri untuk saling mengenal. Komunikasi yang efektif adalah komunikasi yang dibangun dengan kejujuran dan penerimaan.

Kecuali kalau besok dia Ujian SMP, dia terlalu muda buat kamu.

Terdampar di Pulau Lae-Lae Makassar (Feat Insta Makassar)

$
0
0

Dengan sok tahunya, saya bertanya sama salah satu admin InstaMakassar untuk ikutan kegiatan mereka. Lewat Instagramnya, mereka mengundang untuk ikutan piknik. Oh, saya jadi lupa. InstaMakassar adalah komunitas Instagram dan Mobile Device Photography yang ada di kota Makassar.Mereka memang rutin mengadakan Piknik Asik yang isinya jalan-jalan ke tempat wisata dan berfoto-foto cantik.

Singkatnya, InstaMakassar komunitas keren.

Lagi dengan sok tahunya, saya mengajak Fithrah dan Harda. Fithrah memang lagi ada urusan kantor di Makassar sekalian long weekend. Adapula Harda, selalu saja mau kalau diajak ke manapun. Sebagai remaja tanggung yang kebelet gaul, kami pun sepakat ikutan Piknik Asik ini.

Pagi-pagi, saya menjemput Fithrah di rumahnya sambil janjian sama Harda ketemu di titik temu yang telah disepakati sama panitia. Tujuan wisata kali ini bernama pulau Lau-Lae, sebuah pulau kecil yang jaraknya hanya berkisar 1-2 kilometer saja dari Pantai Losari.

Lewat pukul 7 pagi, saya dan Fithrah sudah tiba di titik temu yang bertempat di dermaga Kayu Bangkoa, dermaga penyeberangan berisi kapal-kapal kecil ini terletak di dekat Fort Rotterdam. Dermaga kecil yang sibuk sekali. Penumpang dan gerobak berisi barang-barang serupa sembako dan tabung gas LPG 3 kilo tidak berhenti lalu lalang.

Rupanya, kami datang terlalu cepat. Baru satu dua peserta yang sudah tiba di sana, termasuk di antaranya Gama, teman SMA kami juga dulu. Karena belum ada tanda-tanda berangkat, saya dan Fith sepakat untuk cari sarapan dulu. Mati kelaparan bukan hal yang kamu mau selama piknik.


Dermaga Kayu Bangkoa
Di antara beberapa warung di depan dermaga Kayu Bangkoa, pilihan kami jatuh ke warung kopi Ong. Fithrah memesan nasi kuning dengan daging sedangkan saya memesan nasi kuning dengan paru seharga 15 ribu rupiah. Enak.


Nasi Kuningnya Enak!
Sedang asyik menikmati sarapan masing-masing, Harda mengabari kalau dia sudah sampai di dermaga lalu menyusul kami ke warung. Harda datang sama Kak Misbah yang juga senior kami waktu SMA dulu. Baru saja Kak Misbah menyuap dua sendok nasi kuningnya, kami sudah dipanggil lewat LINE, katanya kru sudah mau berangkat. Dengan jurus menelan tanpa kunyahan yang sudah kami latih bertahun-tahun, nasi kuning ludes hanya dalam beberapa detik saja.

Setelah mengumpulkan kontribusi sebesar 15 ribu rupiah perorang, satu persatu kami menaiki sebuah perahu motor berukuran kecil. Gama yang mungkin kerasukan arwah Jack Sparrow Galau langsung mengambil tempat di bibir perahu dan memainkan air laut dengan tangannya.


*Masukkan kutipan-kutipan galau gaul di sini*
Meskipun ini adalah kali pertamanya kami ikut piknik InstaMakassar, anak-anaknya ternyata gaul-gaul dan peramah yang berhasil bikin kami merasa asik. Perjalanan di atas perahu kecil yang cuma 10 menit terasa makin sebentar karena mereka. Sementara itu di atas perahu, Fith tidak banyak ngomong karena rupanya dia sibuk bikin video timelapse pakai hapenya.

"Saya bikin timelapse tadi dari dermaga sampai sini", kata Fith tepat ketika kami menginjakkan kaki di dermaga Pulau Lae-Lae.
"Pegang hapenya pakai tangan?", saya menimpali. Fith mengangguk.
"Pasti goyang-goyang hasilnya. Saya bawa ini", kata saya sambil menunjukkan tas berisi tripod.
"KENAPA NDAK NGOMONG DARI TADI?", setelah itu Fith menceburkan diri ke laut karena frustasi.


***

Selamat Datang di Pulau Lae-Lae!
Pulau Lae-Lae berukuran kecil dengan banyak sekali perahu-perahu berbagai ukuran yang merapat di pantainya. Saking kecilnya pulau ini, barangkali  butuh beberapa menit saja untuk mengelilingi seluruh pulaunya. Kru dari InstaMakassar dengan lincah mengajak kami ke spot piknik yang tidak jauh dari dermaga.

Pemukiman Lae-Lae
Butuh kurang lebih 5 menit jalan kaki dari dermaga menuju spot piknik. Kami melewati pemukiman warga yang kelihatannya selow banget. Selow karena kehidupan mereka kelihatannya begitu santai. Ada ibu-ibu dan bapak-bapak berengkrama di halaman rumah, lengkap dengan anak-anak kecilnya. Ada music player plus speakernya ditempatkan di halaman rumah, warung-warung kecil di pinggir jalan, pokoknya kehidupan bertetangga di sini benar-benar kelihatan. Rasanya sulit percaya bahwa kehidupan sederhana ini hanya 10 menit dari kehidupan Makassar. Makassar yang rasanya semakin ramai saja.

Tidak terasa kami sampai di spot piknik yang telah ditentukan oleh kru InstaMakassar. Sebuah garis pantai dengan pasir berwarna perak kekuningan dan air laut biru jernih.

Fith di Pantai Lae-Lae. Lagi pilih-pilih filter Instagram
Susah untuk tidak norak ketika melihat laut. Rasanya ingin langsung melepas alas kaki lalu kejar-kejaran sama ombak. Ciyee kejar-kejaran sama ombak. Kejar-kejaran sama pacar kapan?

Barangkali karena takut kami kehilangan kendali, kru langsung mengumpulkan kami di bawah pohon untuk membuka piknik hari itu. Pembukaannya sederhana, cukup dengan memperkenalkan diri dan akun instagram masing-masing. Satu persatu kami memperkenalkan diri. Tentu saja saya mengaku blogger, biar kayak blogger beneran.

Peserta Piknik Asik InstaMakassar Vol. 15 memperkenalkan diri
Setelah memperkenalkan diri, rombongan terbagi dengan sendirinya menjadi kelompok-kelompok kecil. Sebab momen-momen macam ini tentu sayang untuk dilewatkan, masing-masing peserta, tanpa dikomando langsung mengeluarkan perlengkapan tempur berupa kamera dengan bermacam-macam jenis mulai dari kamera hape, GoPro, DSLR, hingga mirrorless. Tidak ingin kalah, saya mengeluarkan senjata andalan saya: Hape Samsung Galaxy Young tahun 2011 dengan kamera beresolusi 2 MP. Hellow, Tyar sudah tahun berapa ini?

Untungnya Fith selalu total dalam urusan ini, dia membawa dua buah kamera. Satu Mirrorless Fujifilm MX1 dan satu lagi kamera digital merek Sony. Dengan kasihan, ia meminjamkan kamera digitalnya kepada saya. Saya hampir menangis terharu.

Sementara peserta lain sibuk mengonsep foto-foto yang keren dan instagrammable, kami malah sibuk selfie.

Foto yang Kekinian Banget. Iya kan?
Salah satu hal yang bikin pantai Lae-Lae ini lebih istimewa adalah sebuah tempat yang entah apa namanya, yang entah dibangun oleh siapa, barangkali oleh warga sekitar yang dibentuk berupa chilling spot dengan pagar dan panggung kecil di dalamnya. Sesekali mereka memainkan lagu yang kayaknya mereka ciptakan sendiri.

Saya menulisnya cukup ya, selebihnya lihat foto-foto saja ya?

Chilling Place
Makassar dari jauh
Fith lagi bikin Selfie Quota
Tim Selfie
Harda galau
Lae-Lae's Next Top Model
Bikin timelapse ditemani anak-anak Lae-Lae
Bersandar. dulu
Seharusnya kamu di laut, kenapa di sini?
Kru Kapal Titanic

Bonus video 15 detik:

Begitulah, satu-satunya yang tidak keren dari pulau Lae-Lae adalah (harus jujur), agak kotor. Tidak ada tempat sampah pusat. Sepanjang perjalanan, memang ada beberapa tempat sampah kecil yang rapi, sayangnya tidak ada tempat pembuangan akhir. Sewaktu baru datang saja, kami melihat seorang warga yang membuang sampah rumah tangganya langsung ke laut. Ada makanan sisa dan sampah plastik.

Overall kegiatan Piknik Asik Insta Makassar benar-benar keren. Kami belum sempat berterima kasih sama mereka karena sudah mengajak kami. Semoga bisa ikutan lagi di kegiatan selanjutnya.

Baca blog Fithrah di sini.
Baca blog Harda di sini.
Explore Insta Makassar di sini.

Mencari Gadget Terbaik (dan Gathering Blogger Makassar feat Erafone)

$
0
0

Dulu, kalau mau beli handphone, pertanyaannya cuma satu: Mau Nokia yang mana. Yang penting bisa SMS, nelpon, dan ada radionya. Oh, hidup terasa begitu sederhana. Sekarang ada Apple, Asus, Samsung, Acer, Microsoft, Sony, XiaoMi, LG, Blackberry, Lenovo, Mito, iMo, ini, itu, semuanya. Iya, kalau mau mencari Apple dan Blackberry tinggal ke pasar buah, sekarang bisa ke counter-counter handphone.

Memilih gadget bukan prahara gampang (ciee prahara). Seiring berjalannya waktu, gadget telah berubah dari kebutuhan mewah menjadi kebutuhan utama, dari sekedar alat komunikasi jadi teman paling pribadi. Sekarang, HP sudah jadi all in one gadget buat komunikasi, kerja, dan hiburan.

Saya ingat handphone pertama saya. Sebuah Nokia 6030 berwarna perak. Dihadiahi oleh orangtua waktu kelas 2 SMA, kurang lebih tahun 2007. Handphone yang bagus dan ada radionya. Sejak punya handphone itu, kemanapun saya pasti membawanya, di rumah juga tidak pernah dilepas meski cuma dipakai edit-edit kontak, hapus-hapus SMS tidak penting, kirim SMS send-all (baca: broadcast) ke teman-teman, berlangganan REG Jodoh, dengar radio, atau main game Bounce.

Meski sudah rusak, jasadnya masih disimpan.
Ketika teman-teman yang lain sudah mulai upgrade ke kelas nokia yang lebih gaul kayak 6600, Nokia tipe E dan idaman seluruh anak bangsa Nokia N-Gage, saya masih tetap setia dengan handphone casing dan baterainya masih banyak ditemui di counter-counter pulsa ini.

Handphone ini punya sejarah yang panjang. Benar-benar panjang. Dia telah menemani saya sejak SMA hingga kuliah, bahkan ketika menjalani KKN tahun 2012 lalu, dia masih berfungsi dengan sangat baik dan mampu menangkap sinyal jauh lebih baik daripada smartphone. Tidak pernah terbayang satu kalipun di kepala saya untuk berpisah dengannya. Satu-satunya kerusakan yang sering dialami adalah baterai yang kembung, itupun tinggal diganti dengan baterai yang baru. Masalah selesai.

Hingga suatu hari ia mati dan tidak bisa menyala lagi. Saya panik, sedih, semua memori itu terbayang sekali lagi. Saya coba menyalakannya, nihil. Layarnya berkedip sedikit lalu mati lagi. Handphone yang telah sangat berjasa itu telah dimakan usia

Dan seperti kehilangan seseorang yang pernah kita cintai, kita selalu ingin pengganti yang lebih baik.

Tanggal 5 Juli kemarin saya main ke Erafone Megastore Makassar di Jln. Ahmad Yani No. 37A-37B menghadiri talkshow seputar digital media, blogging, dan digital marketing. Biar kayak blogger beneran.

Rupanya saya datang terlalu cepat. Tumben. Baru ada satu dua orang di lokasi. Hari itu memang saya datang setengah jam sebelum acara dimulai, jadilah nama saya di paling atas di daftar hadir. Sambil menunggu acara dimulai, saya mutar-mutar sok ngecek-ngecek gadget, sok-sok ngerti, padahal tidak ada niat beli.

Sejujurnya saya tertarik sama jajaran produk Lumia yang sekarang sudah jadi milik Microsoft. Kebetulan sehari sebelumnya, saya membaca dan menonton review yang bilang kualitas Lumia cukup bagus, terutama soal kualitas kameranya. Saya pun dengan sok tahu mendatangi booth Lumia dan sok nyoba-nyoba produk. Nyoba-nyoba produk tidak usah bayar kan?

Booth Lumia Erafone Makassar
Secara pribadi, saya lebih suka sama handphone yang kualitas kameranya bagus dan hasilnya Instagram-able, sebagai anak muda kekinian, kita harus ikut trend Mobile photography dan videography juga sudah semakin populer. Tanpa kamera yang bagus, bagaimana caranya kita bikin Dubsmash yang gaul?

Kembali ke topik, di review yang saya baca dan hasil menonton video yang direkam dengan Lumia yang hasilnya cukup memuaskan, saya pun tertarik untuk membuktikannya.

Jajaran Lumia
Dari hasil nyoba-nyoba produk demo Lumia, saya harus bilang jajaran Handphone ini cukup responsif, loadingnya cepat dan interface kotak-kotak warna-warninya unik khas Lumia. Pun soal kualitas kamera, saya harus bilang saya terkejut.

Gambar yang dihasilkan jernih dengan kondisi dalam ruangan. Kontrol kameranya juga banyak dan bebas. Untuk hasil yang instan, cepat, dan mudah, ada pengaturan otomatis, sedangkan untuk yang hobi otak-atik dan ingin menambah sentuhan personal, Lumia 640 punya fitur pengaturan ISO hingga manual aperture dan focus. Manual focus bisa sangat berguna untuk yang sering foto dan video close up, atau untuk bikin gambar dengan latar belakang yang blurry ala-ala DSLR.

Sayangnya, saya tidak bisa memperlihatkan hasil foto tes yang diambil dengan Lumia tersebut. Sebagai gantinya, ini adalah contoh hasil foto Lumia 640 dikutip dari WindowsCentral.com

Atas: Gambar Asli. Bawah: Gambar dengan Simple Editing.
Ternyata, untuk menghasilkan kualitas foto yang bagus itu, Lumia telah menggandeng Carl Zeiss, itu loh produsen lensa yang kualitasnya sudah tidak diragukan lagi. Pantas saja kualitas foto yang dihasilkan tidak bisa dipandang sebelah mata.

Kita selalu menginginkan produk gadget terbaik. Sayangnya, kalau bicara gadget/handphone yang paling bagus, lagi-lagi adalah soal selera. Kita harus menerima bahwa masing-masing merek dan tipe produk ada plus dan minusnya. Banyaknya tawaran dan banjirnya fitur yang ditawarkan masing-masing vendor bukannya memudahkan, malah bikin pusing apalagi untuk orang-orang yang rentan sulit memilih, seperti saya contohnya.

Meski begitu, bukan berarti memilih gadget terbaik menjadi mustahil. Karena ini adalah soal selera, gadget yang terbaik untuk masing-masing orang adalah berbeda. Berikut ini adalah hal-hal yang bisa menjadi pertimbangan untuk menemukan gadget terbaik itu:

1. Sesuaikan dengan kebutuhan
Penting untuk mengetahui kebutuhan kita terlebih dahulu sebelum membeli gadget baru. Buat apa spesifikasi canggih kalau kebutuhan kita sebenarnya sederhana? Misalnya, kita hanya menggunakannya untuk menelepon dan SMS. Kita tidak butuh smartphone untuk hal yang satu ini, apalagi smartphone yang mahal. Selain mubazir, smartphone punya track record di daya tahan baterai yang kurang memuaskan. Tipe yang disarankan: Nokia kecil dan Samsung lipat.

Untuk para gamers, pilihlah gadget dengan performa yang tinggi. Untuk bermain game, performa Processor (CPU dan GPU), besarnya RAM, serta ukuran dan kepadatan piksel layar memegang prioritas paling tinggi. Tipe yang disarankan: Android level menengah ke atas. Biasanya berharga 2 jutaan ke atas.

Lain halnya dengan penyuka foto, video, dan multimedia. Kualitas kamera ada di prioritas utama. Setelah itu dukungan fitur seperti pengaturan manual kamera, fitur stabilisasi (pengurang getaran), serta dukungan aplikasi pihak ketiga seperti Camera 360, VSCO, atau Replay patut menjadi pertimbangan. Tipe yang disarankan: Apple iPhone 5, Lumia 640, dan Android sekelas.

2. Baca review produk terlebih dahulu
Kita sudah punya internet. Lakukan riset kecil terlebih dahulu perihal produk yang ingin kita miliki. Buka review produk di Youtube, atau lihat spesifikasi lengkap terlebih dahulu lalu bandingkan dengan tipe lain. Cukup banyak situs yang menyediakan perbandingan gadget.

3. Jaringan
Teknologi 4G/LTE sudah mulai gencar. Jika menginginkan kecepatan dan kualitas jaringan, pilihkah gadget yang sudah mendukung teknologi LTE.

4. Pelayanan aftersales
Pastikan merek gadget yang dipilih bergaransi dan punya service center.

5. Datanglah ke toko yang punya produk demo
Sudah bukan lagi zamannya beli kucing dalam karung. Sudah banyak toko yang menyediakan demo produk bagi calon konsumen yang ingin mencoba produk tertentu sebelum membeli. Erafone Megastore salah satunya. Erafone menyiapkan produk demo untuk dicoba terlebih dahulu. Barangkali inilah cara paling efektif untuk mengetahui kualitas produk. Jika cocok bolehlah melanjutkan transaksi tapi jika tidak, mungkin kita ingin memikirkan untuk mencoba tipe dan merek lain.

6. Sesuaikan dengan budget
Seandainya belanja gadget cukup dengan daun, poin nomor 6 ini tidak usah ada.
 ***
Ngomong-ngomong soal Erafone, beberapa bulan yang lalu, Fith minta ditemani buat cari HP baru. Blackberry andalannya rusak. Setelah berdiskusi panjang, lebar, dan berat dan mempertimbangkan kebutuhan sehari-hari Fith, kami akhirnya memutuskan untuk mengganti Blackberrynya dengan Asus Zenphone 5.

Ada beberapa pertimbangan kenapa kami sampai memilih Asus Zenphone 5. Pertama, spesifikasi dan fitur Zenphone 5 tinggi dengan tawaran harga yang menggoda (ciee menggoda). Dibandingkan dengan merek lain dengan spesifikasi yang sama, harga bisa berselisih 1 hingga 2 juta.

Kedua, isa dibilang Zenphone 5 adalah gadget yang multifungsi. Buat main game berat bisa, kualitas kameranya juga lumayan bagus, responsif, serta layar yang sudah HD (1280x720). Kalau bikin Dubsmash hasilnya bagus ndak yah?

Hasil foto menggunakan Zenphone 5 (Sudah dikompress dan dikirim via Line)
Setelah yakin akan membeli Zenphone 5, kami akhirnya menjelajahi mall paling mainstream untuk membeli gadget: MTC. Setelah keliling hampir di seluruh toko Zenphone 5 rata-rata ditawarkan dengan harga 2,2 juta hingga 2,5 juta rupiah. Sedikit terlalu mahal dibandingkan yang kami lihat di internet.

Hampir frustasi, kami googling sekali lagi mencari Zenphone 5 paling murah dan mendapati info promo Zenphone 5 di Erafone Megastore. Di iklan tersebut, Zenphone 5 ditawarkan dengan harga 1,9 juta rupiah. Tanpa babibu lagi, kami meluncur ke Erafone Megastore Makassar yang bertempat di belakang mall Makassar Trade Center (MTC).

Benar saja, harga yang ditawarkan lebih murah. Kami akhirnya membeli Zenphone 5 di Erafone dengan harga 1,9 juta rupiah. Selisih lebih dari 200 ribuan daripada toko lain.
***

Jujur saja, waktu menemani Fith beli Zenphone 5 tempo hari, itu adalah kali pertama kali kami mengunjungi Erafone, bagaimana tanggapan saya soal berbelanja di Erafone Makassar?

1. Koleksi lengkap dan update.
Varian merek dan produk yang ditawarkan di Erafone cukup lengkap dan update. Gadget-gadget bermerek Asus, Apple, Acer, Lenovo, hingga Xiaomi dapat dengan mudah ditemui di sini.

2. Informasi produk lengkap
Salah satu hal yang saya suka dari Erafone Makassar adalah informasi produk yang lengkap. Di setiap counter disediakan brosur yang memuat spesifikasi dan fitur gadget sehingga memudahkan konsumen untuk mengetahui produk lebih jauh.

3. Informasi harga jelas, harga bersaing, dan tawaran promo yang keren
Masih lanjutan dari poin kedua di atas, di setiap counter telah tersedia informasi harga yang ditawarkan sehingga konsumen tidak perlu banyak bertanya kepada penjaga stand. Soal harga, Erafone menawarkan promo cashback dan diskon sehingga harga lebih terjangkau. Selain itu, konsumen juga bisa melihat informasi harga terbaru lewat situs webnya di erafone.com atau tanya langsung ke twitter @erafonestore, adminnya cukup aktif menjawab pertanyaan konsumen loh.

4. Demo produk
Mencari gadget terbaik memang butuh waktu dan ini adalah detail yang paling saya suka di Erafone. Telah disediakan demo produk sehingga pengunjung bisa mencoba demo produk terlebih dahulu secara langsung sebelum memutuskan membeli. Tidak usah takut dinyinyiri sama penjaga standnya. Waktu itu saja, saya sampai bolak-balik ke stand Microsoft mencoba semua produk Lumianya satu persatu tanpa niat membeli, penjaga standnya tidak marah, apalagi membentak dan menampar kayak adegan Noktah Merah Perkawinan.

5. Erafone tenang, tidak berisik, nyaman, dingin, dan bersih
Saya termasuk orang yang tidak nyaman apabila berada di tengah keramaian yang berisik. Juga tidak begitu senang mendengar "Cari apa, Mas?", "Mampir, Kakak", "Cari HP apa, Mas?", ini menjadikan kami sombong kalau tidak mampir atau menyapa balik. Hiks. Tapi serius, saya menyukai toko yang tenang dan tidak berisik. Oleh karena itu, saya merasa cukup nyaman ketika ke Erafone karena karyawan-karyawannya tenang, tidak berteriak-teriak, apalagi maksa. Tempatnya juga adem dan bersih bikin pengunjung betah berlama-lama.

6. Karyawannya friendly
Selain tenang dan tidak maksa, karyawan Erafone cukup baik dalam menghadapi konsumen. Jadi, kalian yang misalnya masih galau mau memilih gadget yang mana, bilang saja ke karyawannya mau gadget seperti apa dan berapa budget yang disiapkan. Penjaga standnya akan menawarkan beberapa produk yang mungkin sesuai dengan kebutuhan dan budget yang kita siapkan.

Overall, saya merasa belanja gadget lebih mudah di Erafone dan merekomendasikannya untuk teman-teman yang sedang mencari gadget.

Sandi Pinatabahri (fasilitator) ngobrol santai sama blogger-blogger Makassar
But anyway, saya belum mengucapkan terima kasih kepada Erafone atas undangannya gatheringnya, senang sekali bisa ketemu blogger-blogger Makassar dan sharing seputar dunia blogging dan digital marketing. Materi yang dibawakan oleh Mas Sandi sebagai Digital Media Specialist benar-benar menarik. Sharing sessionnya juga berlangsung santai sehingga kami sebagai pengunjung merasa santai dan akrab sama Mas Sandi sebagai fasilitator. Saking semangatnya, sampai acara selesai, para blogger ini masih aktif ngobrol sama mas Sandi.

Terima kasih sekali lagi yah, Erafone. Semoga ada kesempatan untuk balik ke sana lagi.

50 Pertanyaan dari Alstrojo Untukmu!

$
0
0

Selamat siang, Pemirsa.
Jumpa lagi bersama saya Adityar, pembawa acara kesayangan mantan semuanya.
Seharusnya, kalian masih mengingat Alvidha, teman saya semasa kuliah tabiatnya suka ajaib. Nah, baru-baru ini beliau menantang beberapa orang untuk menjawab 50 pertanyaan soal diri kita sendiri.

Well guess what, Challenge Accepted.
Mari mulai!



1. Name: Adityar. Mengapa sependek itu? Supaya tetap sederhana jika sudah jadi nama belakangmu.
2. Height: 157-158 cm. Fluktuatif - Tergantung siapa yang mengukur
3. Weight: Belakangan ini berat badannya naik, sudah 45 kg sekarang. *lalu nangis di atas timbangan*
4. Age: Officially 25 tahun aw yisss
5. Birthday: Pokoknya saya Cancer. Saya pikir itu sudah cukup mewakilkan

6. Girl BFF: Popuri, Karen, Elli, Mary, Ann, basically every single girl in Harvest Moon Back To Nature.
7. Guy BFF: Teman senasib sepergaulan sewaktu SMA sebagai berikut: Setia Negara, Fithrah Fith, Dedi, Omen, Kelik Ismi.
8. Crush: Putri Titian
9. Ever Fall In Love: Waktu SD ada satu orang, waktu SMP satu orang, waktu SMA ada satu orang, waktu kuliah juga ada satu orang. Dan huruf depan namanya R. Semuanya
10. Favorite Food: Seminggu sekali harus makan coto Makassar

11. Last text: Ini saya yang kemarin, harganya saya sudah setuju kira2 berapa dulu tanda jadinya/dp mohon infonya hb. 085342216660 terimahkasi.
12. Battery Percentage: Hapeku tidak ada persentase baterainya. Sepertinya 60an persen
13. Eye Color: Hitam
14. Addiction: A magical place called the internet
15. Favorite song: Lagu-lagu pop Dahsyat terkini.

16. Favorite Animal: Ayam, apalagi kalau digoreng
17. Favorite color: Merah dan Oranye
18. Shoe Size: 37 - 38. Menemukan sepatu yang pas di kaki lebih sulit daripada yang pas di hati
19. Sing in the shower: Hanya jika sedang mandi sendiri
20. One Wish: Punya semua gadget-gadget berteknologi canggih hahaha

21. Best time in ur life: Ngumpul sama teman-teman lama setelah sibuk di masing-masing dunia
22. Country you live in: Indonesia
23. Pets: Beberapa ekor ayam yang suka nongkrong di pohon mangga depan rumah dan beberapa ekor kucing liar yang suka nongkrong di teras rumah
24. Plan on getting married: 26?
25. Favorite Subject: Bahasa Indonesia, Penjaskes. Di ijazahnya ada nilai 10 di mata pelajaran penjaskes

26. First Kiss: Eh kamu sudah makan?
27. Insecure: Kalau jumlah following di instagramku lebih banyak dari jumlah followers
28. Ever self-harmed: Terbiasa
29. Who you love: Eh serius ini sudah makan?
30. Miss anyone: Lebih merindukan masa lalu sih *lalu nyanyi nostalgia*

31. Hair Color: Hitam
32. Relationship status: In a relationship. Saya tahu ini sulit dipercaya
33. Last song you heard: Goyang 25
34. Biggest Fear: Internet yang sulit nyambung
35. Believe in ghost: Ghost from the past percaya

36. Something you hate: CAPTCHA yang sulit dibaca
37. Favorite TV Show: Sejak SD suka nonton WWE Smackdown! sama RAW. Selalu dimarahi bapak karena besok pagi sebelum ke sekolah susah dibangunkan
38. Favorite Movie: Komedi sama animasi.
39. Favorite Book: Novel-novelnya Andrea Hirata sama buku-bukunya Pidi Baiq. Baru saja selesai membaca Dilan 2-nya Pidi dan baper
40. Favorite food: Coto, Kak. Akan kujawab coto sekali lagi.

41. Jealous of: Orang-orang yang bisa menggambar!
42. Star sign: Cancer
43. Middle Name: Tampan
44. Worst Habit: Sulit memulai sesuatu
45. Number of siblings: 2 adik cowok dan 1 adik cewek

46. Name of siblings: Cada', Oceng, sama Atong
47. Sports you play: Apakah tidur siang termasuk olahraga? Biasanya bulutangkis atau futsal. Bukan berniat sombong yah, tapi saya sering menang kalau main dua olahraga ini, yang penting rekan satu timnya jago dan bulu atau bolanya jangan ke saya
48. Talents: Bisa kesasar di jalan yang sering dilaluinya
49. Embarassing moment: Suatu kali menjenguk teman SD yang baru saja melahirkan, karena bakat kesasar yang masih dibawa sampai sekarang, saya salah masuk kamar
50. Future Career Choice: Blogger profesional hahaha, pendidik, minat dan bakat, dan sering ketemu anak-anak muda

Well, that was fun. Lalu mikir ke siapa tantangan ini akan diteruskan.

Anyway, a quick update terima kasih buat Setia Negara sebab atas bantuannya lah blog ini bisa diakses kembali setelah satu bulan tidak.

Yang Terbaik di Tahun 2015

$
0
0

Sekitar November 2008 adalah kali pertama saya nge-blog. 7 tahun yang lalu. Dulu isinya puisi-puisi semua. Ketahuilah, waktu itu saya merasa bisa bikin puisi, nyatanya tulisan-tulisan yang saya tulis di blog tak ubahnya tulisan remaja tanggung yang dikit-dikit galau, tulisan remaja tanggung yang sedang bingung dengan identitasnya.

Salah satu momen besar pada tahun yang sama adalah lulus dari SMA dan berkesempatan melanjutkan pendidikan di Universitas Hasanuddin (Unhas) rame-rame sama geng sejak kelas 1 SMA: Ega, Omen, Dedi, Kelik, sama Fithrah. Senang? Tentu. Kami akan kuliah dengan damai dan tetap bisa ngumpul di sela-sela jam kuliah.

Semua berubah saat pengumuman ITB dan STAN menyerang.

Ega lulus ITB dan Fithrah lulus STAN. Artinya, mereka harus meninggalkan Makassar untuk kuliah di sana. Artinya lagi, tidak bakal ada ngumpul-ngumpul cantik lagi di rumahnya Kelik sambil makan gorengan sampai tengah malam. Tidak bakal ada obrolan-obrolan syahdu selama paling cepat tiga tahun.
Foto Studio Gaul Backgroundnya Harus Ungu Bubble-Bubble. Pulang Sekolah, 2008
People arrive and depart.

Menurut survei dari fundersandfounders.com, rata-rata kita berinteraksi dengan 80.000 orang dalam masa hidupnya. Jumlah yang menurut saya sangat banyak. Orang-orang ini akan kita temui di sekolah, di kampus, di kantor pada saat bekerja, di cafe, atau waktu nonton live tayangan musik pagi di mall-mall.

Untuk saling bercerita, kami memutuskan untuk bikin blog dan mengisinya dengan cerita-cerita keseharian. Ibaratnya tukaran diari secara online oleh enam orang yang semuanya laki-laki. Agak geli memang.

Kalau misalnya ada yang bertanya bagaimana sejarah awal blog ini, saya akan menjawabnya dengan tegas: Iya, segeli itu.

Sedikit-sedikit akhirnya saya belajar untuk menulis di blog, meski awalnya tulisannya kadang-kadang hurufnya besar kecil dan ada angka serta simbol di tengah-tengah tiap katanya. Sedikit-sedikit pula saya keasyikan ngeblog.

Setiap ada waktu luang, saya akan ke warung internet (warnet), mengetik di sana, mengeditnya di sana, lalu mengeposkannya ke blog saat itu juga. Saya akan bercerita tentang apa saja yang saya suka, tentang kehidupan di kampus, di rumah, atau tentang gebetan yang tidak ada kemajuan.

Memasuki dunia kampus, saya bertemu dengan orang-orang baru yang sama menyenangkannya. Mereka selalu tahu cara bikin suasana berasa rame. Atau lebih tepatnya bising sampai-sampai kami sering ditegur petugas ruang baca karena sering nongkrong sambil ketawa sampai salto.

Geng Kuliah di Tempat Nongkrong Andalan. Sebelum Pemberangkatan KKN, 2012
Yang Terbaik di Tahun 2015
Banyak yang berubah di tahun 2015 ini untuk kami semua. Untuk teman geng SMA atau teman geng kuliah. Untuk pertama kalinya setelah pisah tahun 2008, kami akhirnya ngumpul lengkap kembali berenam. Semuanya juga, sudah selesai kuliah. Bahkan Dedi dengan curangnya sudah menyelesaikan kuliah S2.

Cover Album Comeback 2015
Satu persatu teman SMA kami juga sudah menikah. Kebanyakan yang cewek-cewek. Jadi tenang, kami berenam semuanya masih tersedia. Pilih mana suka.

Adapun (ciyee adapun) untuk teman kuliah, baru-baru ini ada berita yang menggemparkan. Akhirnya, salah satu dari kami ada yang menikah. Setelah kurang lebih 2 tahun lulus kuliah, akhirnya ada yang menikah. Mitos kutukan angkatan pun pecah. Gina laku. Angkatan kami, ada yang bisa laku.

Resepsi Kita yang Pertama
Salah satu hal yang menyenangkan ketika berkumpul dengan teman lama adalah mendapati mereka masih orang yang sama ramenya, sama menyenangkannya.

Nge-blog Memanjangkan Ingatan
Di antara banyak perubahan-perubahan itu, masih ada satu yang belum berubah: Saya masih senang nge-blog. Yah, memang kadang-kadang ada rasa malas juga untuk mengisinya tapi kalau membaca lagi tulisan-tulisan lama, rasanya sayang betul jika kejadian-kejadian menyenangkan itu cuma jadi kenangan yang akhirnya dilupakan.

Sekarang saya tidak lagi menulis di warnet, tahun 2011, saya dihadiahi bapak dan mamak laptop Asus untuk mendukung tugas kuliah. Dengan laptop ini juga saya mengerjakan banyak hal: Belajar ngedit video, main video game, membantu tugas desa sewaktu KKN, hingga mengerjakan skripsi. Sampai sekarang di tahunnya yang keempat, laptop Asus hadiah dari bapak dan mamak ini masih setia dan belum pernah ada masalah berarti.

Di Makassar sekarang semakin banyak event-event gaul kekinian. Ada pesta komunitas, ada pesta permainan tradisional, ada pesta penulis, sampai pesta jalan-jalan gaul ke pulau-pulau dan daerah wisata yang sayang dilewatkan tanpa foto-foto cantik. Di sinilah masalah yang lain itu muncul: Saya tidak punya kamera untuk mengabadikan momen super itu, menjadikan saya harus pergi ke sana ke mari untuk pinjam kameranya teman.

Kita butuh pendamping blog yang mumpuni.

Memang sih, menghadiri event penting dan jalan-jalannya itu yang paling penting, tapi kan sayang kalau event dan jalan-jalan kece itu tidak ada fotonya? Akhirnya, sayapun memutuskan untuk menabung demi membeli kamera. Demi keberlangsungan kenangan dan eksistensi di social media. Sedikit demi sedikit tabungan terkumpul, sayangnya ketika terkumpul, tabungannya harus dipakai untuk hal yang lain. Habis.

Standar pun diturunkan, kenapa tidak beli kamera HP saja? Saya yang memang senang mengikuti tren teknologi begitu excited waktu dengar Asus memproduksi telepon genggam. Kualitasnya bagus dan harganya menggoda pula. Beberapa bulan yang lalu, saya membaca rumor kalau Asus akan mengeluarkan HP khusus untuk pecinta fotografi bernama Zenfone Laser. Membaca bocoran spesifikasinya, awalnya saya khawatir harganya pasti mahal di atas 3 jutaan.

Saya belum pernah sesalah itu.

Waktu jalan-jalan di pameran gadget tempo hari, saya mendapati produk HP yang dirumorkan tempo hari. Namanya Zenfone 2 Laser. Awalnya tidak ada niat membeli, namun setelah tanya-tanya sama mbak-mbak penjaga counter, saya mendapati spesifikasinya yang menggiurkan. Kamera belakang 8 MP dan depan 5 MP. Cukup untuk foto-foto cantik.

"Yang 8GB harganya 1.850.000 yang 16GB harganya 2.000.000". Mbak-mbaknya menjelaskan. Bukan 3 jutaan seperti perkiraan awal. Setelah googling dan banyak pertimbangan, akhirnya saya memutuskan untuk menghabiskan honor jadi Event Organizer yang baru diterima semalam untuk beli HP ini.

"Ambil saja yang 16GB 1.950.000, Dek kalau mau". Kata penjaga counternya. Zenfone 2 Laser pun berpindah tangan.


Groupie Indoor Zenfone 2 Laser Terang dan Lebar Woohoo
Seperti anak kecil yang dapat mainan baru, saya mengutak-atik semua pengaturan, fitur, dan yang paling penting, kameranya. Nah, di bawah ini adalah fitur-fitur kekinian yang bikin paling saya suka.

1. Akses cepat ke kamera
Untuk menciptakan cerita yang mengikat, kita butuh foto pendukung yang menarik. Sayangnya, momen bagus tidak datang dua kali. Momen bagus kadang tidak menunggu kita mengeluarkan kamera dari dalam tas, menyalakannya, mengaturnya sedemikian rupa, tahu-tahunya momennya sudah lewat. Ini fitur Zenfone 2 Laser yang keren. Ketika HP dalam keadaan terkunci, kita cuma perlu menekan tombol volume dua kali atau mengucap layar membentuk pola "C", dan aplikasi kamera akan terbuka tanpa perlu membuka kunci terlebih dahulu.

2. Fotografi lebih cepat dengan Laser Auto Focus
Fokus Lebih Kencang dengan Teknologi Laser
Nah, dari sinilah embel-embel Laser itu berasal. Asus punya titik kecil di samping kamera yang fungsinya untuk mempercepat fokus pada pengambilan gambar. Selain fokusnya cepat, Zenfone 2 Laser juga dapat mengambil foto dengan cukup cepat sehingga membantu dalam mengikuti momen-momen berharga, atau sekedar foto-foto untuk Instagram.


Hasil Foto Zenfone 2 Laser. Kiri: Original. Kanan: Retouched. Diresize 1280 px

Salah satu kesulitan dalam memotret pakai HP adalah, kadang-kadang susah untuk memotret objek yang kecil dari dekat. Mencari fokusnya ituloh yang kadang-kadang menjengkelkan. Sayapun mencoba memotret tanaman yang baru tumbuh dengan HP ini dan harus bilang bahwa hasilnya cukup memuaskan.

Hasil Foto Zenfone 2 Laser dengan Objek Kecil. Kiri: Original. Kanan: Retouched.

Nah, sedikit tips dasar untuk lebih mudah dalam mencari fokus, maju mundurkan kamera dari objek sampai mendapatkan fokus yang pas sesuai keiginan.

3. Kualitas fotonya memuaskan

Kalau bicara HP untuk keperluan foto-foto, mungkin kita masih sering membicarakan brand lain yang sudah terkenal duluan. Tapi bagi saya pribadi, kualitas foto Zenfone 2 cukup keren dengan dukungan kamera belakang 8 MP, baik di dalam maupun di luar ruangan.

Hasil Foto Zenfone 2 Laser di Dalam Ruangan
Hasil Foto Zenfone 2 Laser di Luar Ruangan
Hasil Foto Zenfone 2 Laser Dengan Retouch
4. Mode kamera beragam sesuai kebutuhan

Pilihan Mode Kamera Zenfone 2 Laser. Saking banyaknya, layar tidak muat
5. Kamera Bisa Diatur Manual!


Zenfone 2 Laser menawarkan fotografi yang cepat dengan mode auto dan banyak mode lain. Nah, kadang-kadang kita mau mengatur semuanya sesuai selera dan kebutuhan. Mode manual biasanya banyak digunakan oleh fotografer profesional dengan kamera DSLR untuk keperluan editing lanjutan di komputer atau aplikasi editing lain di HP untuk mencapai hasil yang diinginkan.

6. Fitur favorit saya: Depth of Field
Hasil Foto Zenfone 2 Laser Mode Depth of Field
Hasil Foto Zenfone 2 Laser Mode Depth Of Field
Hasil Foto Zenfone 2 Laser Mode Depth Of Field

Kalau melihat foto-foto di atas, sekilas cukup sulit untuk percaya bahwa foto-foto tersebut diambil dengan kamera HP. Well, iya, foto dengan ruang tajam yang sempit ini diambil dengan kamera Zenfone 2 Laser dengan mode Depth of Field. Hm... DSLR punya saingan baru.

7. Suka foto arsitektur? Coba mode HDR dan Super Resolution

Hasil Foto Zenfone 2 Laser Mode HDR
Nah, satu lagi mode keren yang perlu dicoba dengan Zenfone 2 Laser: HDR dan Super Resolution. Buat pecinta fotografi arsitektur dan landscape, ini adalah mode yang begitu menyenangkan untuk dicoba. Pertahankan detail dengan mode Super Resolution hingga 31 MP. Ketika menggunakan mode ini, peganglah kamera dengan stabil saat kamera mengambil gambar hingga selesai.

8. Camcorder? Nggak usah, pakai Zenfone 2 Laser aja.
Fotografi dan Videografi mobile sedang naik daun. Selain senang mengabadikan momen melalui foto, saya juga senang merekam momen-momen membahagiakan atau momen-momen geje menjadi video. Di atas ada beberapa hasil foto dengan Zenfone 2 Laser yang saya ambil sendiri, itupun sudah diresize menjadi lebih kecil. Nah, bagaimana hasil video Zenfone 2 Laser? Untuk melengkapi ulasan ini, sila teman-teman lihat sendiri video yang saya ambil dengan Zenfone 2 Laser ini:


***
Kesimpulan:
Dengan harga yang cukup terjangkau, saya harus bilang Zenfone 2 Laser ini menjawab banyak kebutuhan, terutama dalam kebutuhan fotografi. Processor Quad core, layar HD, RAM 2 GB, internal storage cukup lapang, serta layar Corning Gorilla Glass 4, adalah pembelian yang cukup memuaskan dan totally worth it dengan harga Rp 1.900.000 - 2.000.000 rupiah dan menjadikannya gadget termurah untuk spesifikasi yang mumpuni.

Yah, Zenfone 2 Selfie sudah cukup memenuhi kebutuhan saya sebagai blogger dan penyuka aktivitas foto-foto. Kalau bisa sih, maunya punya Zenfone 2 Selfie yang punya kamera depan dan belakang 13 MP. Siapa tau saja pihak Asus mau ngasih kesempatan nyoba gadget impian itu hahahahahaa *ketawa ngarep*

Well, terima kasih sudah membaca postingan yang cukup panjang ini, Guys. Terima kasih sudah membaca blog ini, dan sampai jumpa lagi besok.

2 Minggu bersama Zenfone 2 Laser (Review Zenfone 2 Laser)

$
0
0

Kalau kalian sudah membaca postingan yang ini, ada kemungkinan besar bahwa kalian sudah tahu bahwa saya, yang terakhir kali membeli HP tahun 2011 ini, akhirnya memutuskan untuk mengupgrade ke HP yang lebih kekinian.

Ini dia HP yang paling canggih itu:

HP Kekinian
Eh, salah ding. Sorry. Itu bukan HP yang dimaksud. Yang di atas itu adalah HP legend waktu masih SMA. 8 tahun yang lalu. *mendadak merasa tua*

HP yang dimaksud adalah ini:

Zenfone 2 Laser yang Kece Abiezt
Welcome to the club, Zenfone 2 Laser!

McLuhan, seorang pakar komunikasi pada tahun 1964 mencetuskan konsep Media (atau teknologi) sebagai extensions of man. Katanya, media adalah perpanjangan indra manusia gitu. Manusia akan terus menciptakan teknologi yang bisa "memanjangkan" tangannya. Manusia bikin cangkul untuk menggali lubang, bikin pisau untuk "memanjangkan" tangan manusia agar bisa memotong bahan-bahan makanan.

Teknologi smartphone terus berkembang ke arah yang lebih maju. Kencang dan tidak terbendung. Sedikit demi sedikit smartphone menjadi kebutuhan dasar manusia. Memang sih, belum sepenting nasi dan makanan pokok lainnya, tapi coba saja matikan smartphonemu 1 atau 3 hari, dan hitung berapa banyak kerjaan yang terhambat dan informasi gaul kekinian yang kita lewatkan. Smartphone bisa membantu kita dalam menyelesaikan banyak hal, oleh karena itu, memilih tipe dan merek smartphone yang tepat menjadi penting.

Latar Belakang: Kenapa memilih Asus
Sejak memiliki laptop Asus A43SV tahun 2011 lalu, saya sudah jatuh hati sama produk Asus. Spesifikasinya bagus dan harganya menggoda. Sampai tahun 2015, laptop ini masih setia menemani main game keluaran terbaru dan menjalankan program editing foto dan video. Menyala berjam-jam tiap hari selama hampir 4 tahun, sampai saat ini belum ada masalah berarti yang saya alami. Ini sudah cukup menjadi alasan kenapa saya memilih brand Asus dibandingkan brand lain yang sudah lebih dahulu memproduksi smartphone

Laptop yang masih kinclong di tahunnya yang keempat. Difoto tadi siang pake Zenfone 2 Laser
Pembahasan: Kenapa Zenfone 2 Laser?
Ada banyak hal yang membuat saya akhirnya memutuskan membeli Zenfone 2 Laser. Setelah 2 minggu makan bareng, main game bareng, jalan-jalan bareng, dan tidur bareng, ini adalah beberapa hal yang saya suka dari si penantang utama di pasar smartphone terjangkau ini:

1. Harga Terjangkau
Bicara harga memang relatif. Harga terjangkau yang bagi satu orang barangkali masih begitu mahal untuk orang yang lain. Saya membeli smartphone ini dengan harga Rp1.950.000,-. Yah, memang sih ada banyak merek smartphone yang ditawarkan dengan harga mulai 700 ribuan, tapi kalau spesifikasinya dibandingkan tentu beda jauh. Jika dibandingkan dengan merek lain, untuk mendapatkan spesifikasi yang setara Zenfone 2 Laser mungkin perlu merogoh dompet 2 kali lebih dalam alias harganya bisa dua kali lipat.

2. Performa kuat dan grafis jernih
Berkat processor Quadcore, 2GB RAM, dan layar HD sebesar 5 inch, Zenfone 2 Laser mampu menjalankan aplikasi-aplikasi dan memainkan video game berat dengan kualitas dan grafis yang memukau. Saya sendiri sudah coba memainkan beberapa game dari yang ringan sampai berat dengan lancar.

Screenshot game diambil dengan Zenfone 2 Laser.
Saya tidak bisa lepas dari video game. Bahkan di beberapa bagian kecil dari hidup, saya kadang-kadang berpikir bahwa saya sebenarnya dilahirkan untuk mencoba semua video game di dunia ini *lebay beud*. Zenfone 2 Laser dengan processor, RAM, dan layar HD memberikan pengalaman main game yang bagi saya, memuaskan.

Nonton film lewat Zenfone 2 Laser
3. Ruang penyimpanan lapang
Zenfone 2 Laser datang dengan dua pilihan: Memori internal 16GB dan 8GB. Saya sendiri memilih yang 16GB seharga Rp 1.950.000,-. Space yang sudah cukup lowong sebenarnya, namun bagi yang suka mengoleksi game dan video atau hal lain yang merasa ini belum cukup (seperti saya ini), bisa menambah MicroSD. Saya sendiri menambahkan ruang sebesar 16GB lagi untuk keperluan foto-foto selfie cantik.

4. Kontrol gampang
Salah satu fitur yang paling saya suka dari Zenfone 2 Laser adalah kontrolnya yang gampang. Untuk menyalakan dan mengunci layar, kita tidak usah meraih tombol power yang berada di atas, tapi juga bisa dengan mengetuk layar 2 kali (double tap) untuk mengunci dan menyalakan layar.

Akses menuju kamera juga gampang, ketika layar dalam keadaan terkunci, kita bisa mengakses kamera dengan mengusap layar membentuk pola "C" atau dengan menekan tombol volume 2 kali. Oh, jangan pernah lagi kehilangan momen-momen indah dalam hidup.

5. Alternatif kamera pro?
Alasan utama saya membeli Zenfone 2 Laser adalah supaya bisa mengambil foto-foto sebagai foto pendukung di blog ini. Kamera belakang 8 MP didukung teknologi PixelMaster 2.0 memungkinkan harapan saya untuk menampilkan foto-foto yang jernih tercapai. Teknologi Laser yang dibenamkan di Zenfone 2 Laser memungkinkan kamera menangkap fokus pada objek lebih cepat dan mudah.

Hasil foto Zenfone 2 Laser dalam ruangan
Tahun 2015 bagi saya adalah tahun yang rame beud. Banyak festival-festival, event, nongkrong-nongkrong cantik, reuni, dan jalan-jalan cantik. Sayangnya, beberapa momen itu tidak bisa saya bagi karena tidak punya kamera. Dengan Zenfone 2 Laser ini yang dilengkapi beragam mode kamera ini, saya berharap bisa membagi momen-momen selanjutnya dalam bentuk foto maupun video lewat blog ini, Instagram, Path, Twitter, Facebook, atau Zentalk dan Zencircle.

(Mau lihat full review kamera (foto dan video) Zenfone 2 Laser? Klik di sini)

6. Kamera depan jernih dengan angle luas

Foto selfie (groupie?) bisa serame ini.
Dengan wide angle lens mencapai 85 derajat, kita bisa foto rame-rame pake kamera depan dan oh, jangan lupakan fitur beautification yang bisa bikin foto selfiemu makin cantik kekinian.

7. Dukungan aplikasi bawaan yang cukup membantu
Zenfone 2 Laser datang dengan beberapa aplikasi bawaan. Share Link memudahkan kirim file antar HP dan perangkat laptop tanpa kabel, melakukan segala aktifitas (upload foto di Instagram, update momen di Path) lewat laptop dengan mode screen casting, RAM cleaner, battery saver, dan masih banyak lagi.

8. Desain cantik elegan

Desain Zenfone 2 Laser. Sumber: Web Asus.com
Sejak memproduksi Zenfone, Asus memperkenalkan ZenUI, semacam launcher bawaan dengan beraham kustomasi yang gampang dan banyak pilihan tema dan ikon. Saya sendiri masih menggunakan  ZenUI sebagai launcher utama karena sudah cukup keren dan gampang digunakan sehingga tidak membutuhkan aplikasi launcher lain.

Di OS sendiri, Zenfone 2 Laser menjalankan OS Android Lolipop dan baru saja dikonformasi akan mendapat update ke Marshmellow di awal 2016. Aw yiss!
***
Harapan:
Zenfone 2 Laser menjawab banyak pertanyaan. Sebagai pengguna, ada beberapa harapan yang saya punya untuk Zenfone 2 Laser, salah satunya semoga selanjutnya kita bisa memilih jumlah Frame per Second (fps) ketika merekam video. Sampai saat ini, aplikasi camcorder bawaan baru mendukung 30 fps, iya bisa sih diakali dengan menginstall aplikasi pihak ketiga, tapi seandainya di fitur setelah ini Zenfone 2 Laser bisa memilih antara 24 fps sampai 60 fps pasti lebih keren lagi.

Kesimpulan:
Selama 2 minggu memegang Zenfone 2 Laser ini, saya merasa puas, makin sering foto-foto, makin sering update Instagram, merasa makin gaul dan makin sering selfie. Baru Zenfone 2 Laser saja sudah begini apalagi Zenfone 2 Selfie yah? *lagi-lagi berharap*

Oke, sebegitu dulu, Aliens. Terima kasih sudah membaca artikel yang cukup panjang ini. Semoga berguna buat kalian yang sedang mencari  smartphone keren dengan harga terjangkau, dan semoga berguna untuk kalian yang sedang mencari review lengkap Zenfone 2 Laser.

Sampai jumpa, Semua *kecup satu-satu
***

Beberapa Hal Penting di Akhir 2015 dan Awal 2016

$
0
0

Beberapa waktu yang lalu, terjadi gempa bumi kecil di Makassar. Kecil karena tidak sampai ada kerusakan apapun, bahkan ada beberapa orang yang tidak merasakan gempa sama sekali.

Beda sama saya, karena saya peka.

Saya ingin kalian tahu bahwa pada saat gempa itu terjadi, saya sedang berjongkok di kamar mandi siap-siap melaksanakan ritual pribadi. Celana sudah terlepas dan pertunjukan sudah hampir dimulai sampai akhirnya saya merasakan sebuah getaran berbeda. Jika biasanya getaran di kamar mandi itu disebabkan oleh reaksi kimia di dalam perut, malam itu tidak. Getaran malam itu eksternal, datang dari luar.

Saya langsung mengenakan celana dan berhambur keluar kamar mandi. Hidup saya malam itu selamat.
***
Bencana, berdasarkan waktu kejadiannya dapat dibedakan menjadi dua: bencana yang datang tiba-tiba, dan bencana yang datang secara perlahan. Bencana yang datang tiba-tiba itu tidak bisa kita perkirakan, misalnya seperti gempa bumi, sedangkan bencana yang datang perlahan-lahan umumnya bisa diperkirakan, kayak kekeringan sebagai contohnya.

Cinta pun begitu.

Cinta bisa datang tiba-tiba, juga bisa tumbuh secara perlahan-lahan. Kita bisa suka banget sama cewek waktu pertama kali kita liat dia senyum. Kita juga bisa pelan-pelan suka sama cewek semakin kita mengenal dia, padahal awalnya biasa saja.

Ngomong-ngomong soal cinta, di akhir tahun 2015 cukup banyak teman saya yang akhirnya memutuskan untuk menikah sama pacarnya. Dalam satu bulan, bahkan bisa ada 4 buah undangan. Ini bikin mamake jadi cerewet sendiri karena dalam sebulan itu, saya jadi rajin banget kondangan.

Kira-kira kecerewetan mamake itu bunyinya seperti ini:
"Mau kemana lagi pakai batik?"
"Mau ke nikahan teman SMA"
"Kenapa sering sekali menikah temanmu?", ditulis miring karena logatnya agak Makassar-Makassar gitu.

Ga sering juga sih, Ma. Mereka nikahnya gantian.

Di topik yang lain, belakangan ini saya jadi sering sekali berinteraksi sama calon istri orang. Mulai dari yang nanya-nanya soal pulau Lae-Lae untuk lokasi Pre-Wedding, yang minta tolong dibantu urus sound system untuk keperluan akad nikah besoknya, yang minta ketemuan untuk bantu cetak fotonya, sampai bantu membungkus erang-erang (baca: sesembahan, sejenis saling tukar kado untuk mempelai dalam tradisi Bugis Makassar), sampai (mantan) gebetan yang minta tolong difoto pre-wedding.

Saya hampir minum Autan di kasus yang terakhir. Saya sih mau saja sebenarnya, sayang waktu itu saya tidak memegang kamera jadi tidak bisa memenuhi permintaan doski. Bukan karena sakit hati yah, bukan. Saya memang tidak punya kamera. Suer.

Ngomong-ngomong soal prewed, saya, Titah, Widi, dan Chiko teman kuliah saya memang baru saja didaulat menjadi panitia prewedding Gina, salah seorang teman kami. Tentu kami senang, selain karena Gina adalah orang pertama yang menikah di angkatan kami, kami juga senang dikasih kepercayaan mengabadikan momen sekali seumur hidup itu. Rasanya senang reuni sama kamera lagi.

Salah satu foto Prewedding Gina & Suami
Titah jadi kameraman, Chiko jadi make-up artist yang setengah lima subuh sudah stand by di depan rumah Gina, Widi jadi pengarah gaya, dan saya menjadi property. Maksud saya, pembantu umum penyedia property.

We had such a blast working on something we love for someone we love. Happy Wedding, Gin.

Saya juga berhasil dijebak sama Kak Adi, kakak kelas saya di SMA dulu. Modusnya sih diajak jalan-jalan gitu, taunya minta difoto juga sama pacarnya, atau lebih tepatnya calon istrinya untuk prewedding di hutan Pinus Malino. Kali ini, saya tidak bisa menolak karena rupanya dia sudah menyediakan kamera sendiri. Konsepnya piknik-piknik gitu. Waktu ditanya butuh property apa, saya dengan mantap minta dibelikan sekeranjang buah. Saya cuma juga sedang ingin makan buah saja sebenarnya.

Menit-menit terakhir keranjang buah
Iya sih, masih banyak karya orang yang lebih bagus daripada karya saya, tapi saya tidak bisa bohong juga saya senang dipercaya untuk mengurusi keperluan foto prewed Kak Adi dari mulai perencanaan, property, motret, editing, sampai cetaknya. Mudah-mudahan mereka berdua suka. Saya senang sekaligus takut juga karena ini pertama kalinya saya motret prewedding.
***
Beberapa kejadian itu bikin saya sadar bahwa di tahun 2016, saya sudah memasuki bagian berikutnya dari kehidupan *ce'ileh bahasanya*. Kuliah sudah bukan lagi topik yang relevan kalau ketemu dengan orang-orang seumuran. Topik sekarang sudah berubah menjadi topik ribetnya kerjaan dan urusan kantor, topik tidak adilnya pembagian gaji, atau topik si anu (masukkan nama orang random) yang sudah melahirkan anak kedua.

Bahasan kampus dan sekolah, tanpa terasa sudah menjadi topik nostalgia.

Selamat tahun 2016, Aliens. Apa resolusimu di tahun ini?
***

Deadpool dan Penantian yang Lunas Terbayar

$
0
0

Setelah penantian yang cukup panjang, akhirnya pada Jum'at kemarin saya bisa nonton Deadpool. Supaya berasa blogger beneran, kayaknya keren juga kalau film Marvel ini dibikinkan review.

Menurut saya, film Deadpool itu bagus. Review selesai. Terima kasih sudah baca postingan ini, sampai jumpa di postingan selanjutnya.

Tidak enaknya pas nonton Deadpool adalah ketika cowok yang juga nonton tepat di bangku sebelah saya terus menggerutu, "Superhero macam apa ini?".

1. Plot
Plot film ini sederhana. Atau cukup aman rasanya jika saya bilang, plot film ini sangat sederhana. Barangkali saking sederhananya, seberapa dalam pun saya menuliskan plot Deadpool, tidak akan ada spoilernya. Tidak ada yang bisa di-spoiler-i dari plotnya sendiri karena inti cerita sudah dijelaskan pada trailer. Deadpool dalam misi menyelamatkan pacar.

Awalnya, Deadpool dalam misi balas dendam pada penjahat yang telah melakukan eksperimen atas dirinya, gagal. Penjahat berhasil kabur. Penjahat menculik pacar Deadpool, Deadpool melawan penjahat, film selesai. Semua orang bahagia. Tamat.

Apakah plot yang sederhana itu membuat filmnya jadi jelek?
Hm.
Barangkali tidak.
Kalau kalian menonton Deadpool dengan harapan mencari plot yang rumit, gelap, dan bertikung-tikung, Deadpool sepertinya bukan film yang tepat. Yang menarik dari film Deadpool adalah... Deadpool. Kita tidak butuh plot semacam itu untuk bikin film ini jadi menarik.

Bahkan di komik dan gamenya sendiri, Deadpool tidak suka berbelit-belit, kalau sudah ada yang sedikit serius dan bertele-tele, dia bisa menembak kepalanya sendiri karena bosan.

2. Ryan Reynolds

Wade Wilson (Ryan Reynolds) sebagai Deadpool di X-Men Origins: Wolverine
Bukan pertemuan pertama antara Ryan Reynolds dengan Deadpool karena sebelumnya, ia telah memerankan Deadpool di X-Men Origins: Wolverine, tapi kita tidak begitu menyadarinya kerena penampilan dan karakternya memang jauh berbeda dengan versi komik dan film Deadpool sekarang. Lihat saja penampilannya, dia lebih cocok jadi Baraka-nya Mortal Kombat.

Barangkali untuk menebus dosanya terdahulu itulah, Ryan Reynolds memberikan performa penuhnya dan total di film Deadpool sekarang. Awalnya, banyak yang meragukan mengingat track record Ryan Reynolds di film X-Men Origins: Wolverine (Marvel) dan Green Lantern (DC), setelah melihat trailer pertama, akhirnya rasa pesimis itu pudar sedikit demi sedikit. Hasilnya sekarang?

Ryan Reynolds sebagai Deadpool sama kayak Robert Downey Jr. sebagai Tony Stark.

Selain jadi pemeran, Ryan Reynolds juga terlibat sebagai produser dan menurut gosip yang beredar, dialah yang mengusahakan agar filmnya Rated-R biar bisa menyamai karakter Deadpool yang gila di komiknya.

3. Sinematik
Film baru dibuka dan sudah terlihat adegan aksi yang keren, tapi juga lucu dan seru. Selanjutnya, film berlanjut secara bolak-balik (alur maju-mundur) secara kreatif dan tidak terbayangkan.

4. Humor
Nah, bicara soal humor yang sifatnya sangat personal, menurut saya film ini lucu dan inilah inti dari film Deadpool. Tidak seperti karakter Marvel lain yang super serius, Deadpool adalah sebaliknya. Kekanak-kanakan dan gila barangkali adalah dua kata yang bisa mewakili karakternya.

Lalu Ia Naik Taksi
Untuk bisa menikmati humornya secara penuh, akan lebih bagus kalau kita sudah pernah nonton beberapa film Marvel sebelumnya, terutama film X-Men karena kebanyakan referensinya berasal dari situ. Beberapa saya mengerti, beberapa lagi tidak.

5. Deadpool
Yang menarik dari Deadpool selain kemampuannya untuk sembuh dari luka apapun dan kemampuan bertarungnya yang keren, adalah dia sadar kalau dia ada di dalam film. Dalam bahasa Inggris, istilahnya Breaking The Fourth Wall. Dia sadar dia di dalam film dan beberapa kali blak-blakan soal Marvel Universe dan studio yang mem-produksi filmnya.

Deadpool berinteraksi sama penonton
 SPOILER WARNING (JANGAN DIBACA JIKA TIDAK MAU BOCORAN)
Ada referensi dari perusahaan sebelah juga (DC) yang disebutkan secara blak-blakan.
SPOILER ENDS

Perhatian: Untuk yang berpikir untuk mengajak adiknya nonton film Marvel ini, tontonlah terlebih dahulu trailer versi Redband dan batalkan niatmu segera. Deadpool bukan superhero, dia adalah antihero yang berkelakuan semaunya. Tidak ada konsekuensi. Lepas dari semua ikatan moral yang ada.

Awalnya sih sempat berharap banyak karakter X-Men yang bakal muncul, tapi kalau dipikir kalau mereka semua muncul nanti filmnya jadi kacau dan tidak tahu arahnya ke mana.

Personally, penantian saya terhadap film ini rasanya terbayar lunas. Mafhum saja, sejak pertama kali test-footage-nya berupa CGI "bocor" ke publik tahun lalu, saya sudah tidak sabar menanti film ini. Apalagi sebelumnya, saya juga sudah memainkan video gamenya dan serius, teman-teman. Saya belum pernah ketawa sengakak itu gara-gara video game.

Kelakuan Deadpool di Video Gamenya Sendiri
Sekarang, penantian panjang menunggu sekuel Deadpool dimulai.

Seberapa Penting Mobile Template untuk Blog?

$
0
0
Sumber: http://www.novikontasnc.lv
Sebagai seorang blogger malas teladan idola ibu-ibu muda, saya suka kepo pada siapapun yang membaca blog ini. Dari mana mereka datang (baca: kesasar), perangkat yang mereka gunakan, dan yang paling penting: berapa banyak pembaca cewek yang kece?

Blog Stats Planetyar
Barusan saya membuka stats blog ini dan mengepoi orang-orang yang mengunjungi blog ini (iya, termasuk kepo sama Kamu). Yang sebelah kiri adalah persentase sistem operasi yang digunakan oleh semua pengunjung blog ini sejak hitungan pertama kali blog ini dibentuk dan disahkan undang-undang perikanan, sedangkan yang kanan adalah stats bulan lalu.

Ada perubahan (pengubahan?) persentasi yang cukup signifikan dari operating sistem yang digunakan dari perangakat komputer ke perangkat mobile. Persentasi Windows dan Android-nya seimbang. Sejak gadget menjadi semakin canggih dan kuota internet semakin terjangkau, internetan secara mobile dengan telepon genggam dan tablet pun meningkat. Beda sama dulu ya, dulu banget, kalau mau internetan harus ke warnet. Sekarang, di kamar mandi juga bisa sikat gigi sambil internetan.
Profil Pengguna Internet Indonesia berdasarkan Teknologi Akses (Sumber: Survey APJII - Puskakom UI)
Apa itu Mobile Template?
Mobile template, secara sederhana adalah tampilan website ketika diakses lewat perangkat mobile (seluler). Jika blog kamu tidak memiliki mobile template, maka tampilan yang muncul lewat komputer akan sama saja dengan tampilan yang muncul lewat handphone. Kurang lebih contohnya begini:

Tampilan blog lewat komputer
Nah, kalau yang ini contoh tampilan lewat HP:

Karena template blog ini punya fitur mobile template, maka tampilannya otomatis berubah jika diakses melalui browser di perangkat seluler atau tablet.

Tampilan seperti ini biasa juga disebut dengan istilah Responsive Template. Template yang responsif yang otomatis menyesuaikan tampilan sesuai dengan perangkat yang dipergunakan untuk mengakses.

Masalahnya, template bawaan Blogger begitu ketinggalan zaman dan tidak menarik. It's sad, but true.

Sudah bertahun-tahun dan template bawaan Blogger masihitu-itu saja sementara platform yang lain sudah menyediakan template responsif nan cantik sebagai template yang tinggal dipilih.

TIPS: Teman-teman yang mau googling template yang menarik dan responsif, gunakan kata kunci, "Free responsive Blogspot template". Ada ratusan template yang cantik dari yang gratis sampai yang berbayar di berbagai macam website.

Kalau saya sih lebih suka yang gratisan, tapi kalau ada rezeki kenapa nggak pakai yang premium (berbayar)?

Seberapa Penting?

1. Blog lebih gampang dibaca
Secara otomatis, ukuran tulisan dan foto menyesuaikan dengan ukuran layar HP sehingga tulisan yang kekecilan itu bisa dibaca tanpa perlu zoom.

Contoh blog tanpa mobile template
2. Loading blog lebih cepat
Karena browser tidak udah memuat seluruh tampilan penuh blog, maka loading blog menjadi lebih cepat. Selain itu, dari pengalaman pribadi, ada fitur dari suatu web yang tidak bisa termuat secara penuh (loading terus menerus) sampai minggu depan. Gantung.

3. Foto dan link (navigasi) menjadi lebih teratur
Foto bisa membuat postingan menjadi lebih dramatis, tampilan mobile membuat loading foto lebih teratur dan link juga jadi lebihteratur dan tidak terlalu dekat (rapat) satu sama lain sehingga navigasi menjadi lebih gampang

4. Tampilan lebih cantik
Yah, ini tergantung template bawaan juga sih. Soalnya template bawaan Blogspot itu boring dan tidak menarik. Jadi, kalau mau yang bagus, harus Googling sendiri.

Cara mengaktifkan mobile template blogspot
Jadi, Kak? Sudah responsive? Sudah peka?

40 Tipe Pengendara yang Kurang Piknik

$
0
0

Jalanan Makassar semakin keras dan panas dalam banyak pengertian. Ini adalah 40 tipe pengendara yang paling sering kita temui di antaranya

1. Klakson warrior. Mereka yang menganggap klakson sebagai device ajaib yang bisa membuat kemacetan hilang seketika. Tipe pengendara ini paling sering ditemukan di titik-titik macet dan lampu merah. Iya, pas lampu merah, mereka meng-klakson.
2. Supir pete-pete (baca: angkutan kota) yang ugal-ugalan
3. Supit pete-pete yang berhenti mendadak
4. Supir pete-pete yang nggak ngasih uang kembalian
5. Supir pete-pete yang merokok

6. Pengendara mobil yang buang sampah di jalan
7. Pengendara yang buang ludah di jalan. Ludahnya beracun pula
8. Truk pagi-pagi
9. Truk siang-siang
10. Truk sore-sore

11. Truk yang ban mobilnya pecah. Masih ingat macet berjam-jam itu gara-gara ban truk yang pecah tepat di tengah jalan utama tempo hari? Kabarnya, macet berimbas sampai jalan tol dan bandara
12. Cabe-cabean yang pake hot-pants. Kami yang harusnya fokus ke jalanan di depan jadi terganggu
13. Cabe-cabean yang pahanya korengan
14. Cabe-cabean yang boncengan tiga
15. Cabe-cabean yang boncengan empat

16. Pengendara motor yang isi bensin, tangkinya digoyang-goyang
17. Pengendara motor yang suka serobot antrian di SPBU
18. Pengendara motor yang ngobrol sama petugas SPBU
19. Pengendara motor yang klakson di SPBU
 20. Pengendara motor yang merokok di SPBU

21. Pengendara motor yang knalpotnya berisik
22. Pengendara motor yang knalpotnya nungging nyemprot muka kita di belakangnya
23. Pengendara motor yang merokok
24. Pengendara motor yang membawa lari motor orang lain yang bukan motornya. Ini sih maling
25. Ibu-ibu yang belok mendadak

26. Yang belok tanpa lampu sinyal
27. Yang lampu sinyalnya belok kanan, dianya belok kiri
28. Yang lampu sinyalnya belok kiri, dianya belok kanan
29. Yang pake lampu jauh - padahal di dalam kota
30. Yang lampu depannya diganti jari biru atau putih. Silau, men!

31. Yang lampunya blink-blink. Silau, men!
32. Yang lampu remnya putih. Silau, men!
33. Yang ngasih kode lampu jauh terus lampu dekat. Silau, men!
34. Pak polisi yang lampu emergenci merah-biru-putihnya nyala tanpa sebab. Silau, pak!
35. Truk yang aksesoris lampunya berlebihan. Silau, men!

36. Yang bunyi klaksonnya aneh-aneh kayak zebra kehabisan napas
37. Yang bunyi klaksonnya terlalu keras
38. Yang suka marah-marah minta kita maju padahal lampu masih merah
39. Yang suka marah-marah minta kita maju padahal macet
40. Yang suka marah-marah minta kita maju padahal kita belum siap dan panaik belum cukup *eh

Pelatihan Bertahan Hidup di Tanggal Tua dengan Aman, Sederhana, Gaul, dan Bergizi

$
0
0

Ini adalah sebuah acara Kompetisi Blogger ShopCoupons X MatahariMall. Yang diselenggarakan oleh ShopCoupons. voucher mataharimall dan hadiah disponsori oleh MatahariMall.

mataharimall-kompetisi


***
The last man on Earth sat alone in a room. There was a knock on the door...
"Knock" by Fredric Brown

Yang baru saja kalian baca adalah cerita horor terpendek di dunia. Cerita itu dipublikasikan pada Desember 1948 oleh Thrilling Wonder Stories. Cerita yang hanya terdiri kurang dari 15 kata ini masih dianggap sebagai cerita horor paling paling pendek sampai tahun ini.

Sampai di tahun 2016, seorang blogger menulis cerita yang jauh lebih singkat dan jauh lebih seram. Cerita itu berbunyi, "tanggal tua".

*lalu terdengar bunyi guntur saling berpalu*
***
Di dunia ini, ada 3 golongan orang yang paling merasakan efek tanggal tua. Golongan pertama adalah mereka yang masih kuliah, golongan kedua adalah mereka yang berpenghasilan tidak tetap, dan golongan ketiga adalah mereka yang sering dibayar telat.

Adapula saya: yang masih kuliah, freelancer berpenghasilan tidak tetap, dan sering dibayar telat. Beberapa di antaranya bahkan tidak dibayar. Sempurna sudah. Hal ini membuat masa-masa tanggal tua yang saya alami menjadi sedikit lebih lebih berat daripada orang-orang pada umumnya.

Tragedi tanggal tua paling mengerikan baru-baru saja saya alami dua minggu yang lalu. Pada saat itu, saya yang lagi benar-benar bokeknya itu bersiap-siap berangkat ke kampus. Mandi dengan sabun batang yang tinggal seperempat dan keramas dengan kerak shampoo dari botol shampoo yang telah diisi air lalu dikocok-kocok supaya berbusa lagi.

Sehabis melalui semua itu, saya meraih sikat gigi dan bersiap menggosok gigi dengan indahnya. Sayangnya, untung tak dapat diraih, malang tak dapat ditolak. Kawanku, sikat gigi yang saya pegang itu jatuh. Persis ke lantai kamar mandi menghadap ke lantai yang masih ada sisa-sisa busa sabun dan shampoo.

Saya teriak sejadi-jadinya.

Gara-gara kejadian itu, terpaksa saya harus mengimprovisasi menyikat gigi dengan jari. Akibatnya, saya harus bersabar tidak menyikat gigi selama 3 hari. Jadi, teman-teman sekelas yang tempo hari mencium bau bangkai rakun di dalam kelas, itu berasal dari saya.

Orang pintar selalu belajar dari pengalamannya. Orang bijak selalu belajar dari pengalaman orang lain. Beruntunglah kalian, sebab melalui postingan ini, saya, Adityar STt (Sarjana Tanggal Tua) tidak akan sekadar bercerita, tapi membagikan pencerahan agar masa-masa tanggal tua kalian tidak terlalu mengenaskan.

SELAMAT DATANG DI PELATIHAN BERTAHAN HIDUP DI TANGGAL TUA DENGAN AMAN, SEDERHANA, GAUL, DAN BERGIZI (atau yang lebih mudah disingkat PBHTTASGB)


1. THE 4 WEEKS DIET PLANNING (PERENCANAAN MENU 4 MINGGU)
Dalam menghadapi tanggal tua, persiapan menempati urutan teratas dan makanan adalah keperluan terpenting. Oleh karena itu, poin pertama dalam pelatihan ini saya namai perencanaan menu 4 minggu. Banyak orang yang keliru menyusun perencanaan menu, bahkan sama sekali tidak membuat perencanaan sehingga ketika tanggal tua itu datang, barulah mereka panik.

Ini adalah contoh kebiasaan orang yang tidak membuat perencanaan menu:


Seperti pepatah klasik yang berbunyi, "jangan habiskan beras dari tempayan". Habiskan alokasi untuk makanan dengan seimbang. Dengan begitu, di tanggal tua kita tidak akan ketemu dengan mie instan setiap hari.

Berikut ini adalah contoh perencanaan menu 4 minggu yang lebih baik:


Dengan merencakan menu kamu selama 4 minggu, kesempatan kamu untuk melalui tanggal tua bebas tipes menjadi meningkat.

Nah, berhubung tidak lama lagi kita akan memasuki bulan Ramadhan, perencanaan menu harus sedikit diimprovisasi demi optimalisasi input gizi dan optimalisasi pengiritan untuk menunjang tabungan beli baju untuk dipakai di hari raya. Bentuknya kira-kira seperti ini:

Ingat untuk selalu membawa list ini ke manapun kamu pergi!
2.  COOK YOUR OWN FOOD (MASAK SENDIRI)


Belajarlah memasak minimal nasi putih dan telur dadar. Setiap kali menonton bu Siska Soewitomo di televisi, saya selalu merasa bisa jadi koki profesional. Prinsip saya dalam memasak adalah: semua bahan makanan bisa digoreng. Semua. Termasuk di antaranya tahu, kubis, kacang-kacangan, dan yang paling ekstreme: ketimun.

Dari teman saya yang kuliah di ilmu gizi, katanya zat gizi dalam telur sebenarnya sudah hampir cukup untuk mendukung aktivitas keseharian kita. Saya sih percaya saja. Soalnya kata dia, di mata kuliah itu dia sampai mendalaminya 4 kali. Belakangan baru saya tahu kalau dia selalu mengulang di mata kuliah itu karena tidak pernah lulus ujian.

NB: Bila perlu, bawalah persiapan nasi putih sendiri sebelum makan di warung. Double irit kan?

3. REGROW IT! (TANAM KEMBALI!)


Yang sedang kalian lihat adalah daun bawang yang sudah saya rawat dari akar selama 2 minggu. Daun bawang (dan beberapa varietas sayuran lainnya) diambil bagian akarnya lalu dimasukkan ke dalam wadah untuk ditumbuhkan kembali. Yes! Persediaan makanan tidak terbatas.

Selain murah, cara ini juga mengasyikkan, senang sekali bisa melihat tanaman ini tumbuh dari hari ke hari. Saking sayangnya, saya jadi tidak tega memakannya.

4. THE SCRAMBLED RICE WITH INSTAN NOODLE SEASONING HACK (GAK TAU JUGA INI DATANG DARI MANA -___-)


Nah, yang ini memang agak ekstrim - tapi efektif. Prinsipnya adalah memanfaatkan sisa makanan dari waktu makan sebelumnya. Caranya adalah dengan memanfaatkan sisa-sisa bumbu mie instan yang masih melengket di dasar mangkuk. Cukup aduk-aduk nasi putih sampai merata dan jadilah nasi putih rasa ayam bawang karyamu sendiri. Kadang-kadang ada bonus beberapa semut untuk menambah kandungan lemak dan protein.

NB: Resiko tanggung sendiri

5. WEDDING PARTY = FREE FOOD (PERBAIKAN GIZI DI ACARA NIKAHAN)


Pernikahan adalah awal dari sebuah kehidupan baru. Ia membawa kebahagiaan bagi mempelai sekaligus bagi kamu. Datanglah paling awal saat saksi mata belum terlalu banyak dan pulanglah paling akhir. Nah, di bagian akhir acara inilah yang paling penting dan jarang diperhatikan. Sebelum semua anggota keluarga mempelai pulang pasti rame yang ngebungkus makanan. Dengan mantap, keluarkan kantongan plastik yang sudah kalian bawa dari rumah dan isi dengan lauk pauk sampai penuh. Melangkah pulanglah dengan tenang, jika ada anggota keluarga mempelai yang menegur atau bertanya kamu siapa kok membungkus, larilah secepat yang kamu bisa.

Kecuali itu adalah resepsi pernikahan mantan, kamu harus jaga image alias pencirtraan. Tunjukkan pada dia bahwa kamu sudah berubah menjadi lebih baik, bungkuslah sedikit saja.

6. MENYESUAIKAN LEVEL PRODUK


Sumber Gambar
Misalnya suatu hari kamu sedang lapar-laparnya dan bokek-bokeknya, lalu ketika membuka kulkas kalian mendapati bahan makanan tidak ada yang kalian suka. Tutuplah dulu pintu kulkasnya, tarik napas panjang, turunkan standar makanan enak kalian, lalu buka lagi kulkasnya.

Ulang-ulangi sampai ada yang bisa dimakan.

Nah, tips yang keenam ini bisa berlaku tidak hanya untuk makanan tapi semua jenis bahan. Misalnya daging ayam diganti dengan produk daging nabati, sabun cair diganti dengan sabun batang merek Jabat Tangan, buku pelajaran difotokopi daripada beli, tunggu film baru sampai ada bajakannya, dan sabun cuci muka diganti dengan krim pencuci piring.

7. MENGURANGI AKTIVITAS YANG TIDAK ADA GUNANYA (CONTOH: MANDI)

sumber gambar
Banyak yang harus dipertaruhkan dengan mandi, sebut saja sabun, shampoo, dan pasta gigi. Gantilah dengan tayammum saja sebenarnya sudah cukup. Dengan mengurangi intensitas mandi, kita sudah memotong pengeluaran yang begitu signifikan, belum lagi dampak busa yang bisa merusak lingkungan.

Dengan mengurangi mandi, kamu tidak hanya berhemat di tanggal tua tapi juga berkontribusi menjaga lingkungan yang lebih asri untuk anak cucu kita.

8. APPAREL ALA MAHASISWA


Salah satu cara mendapatkan baju baru yang sering saya praktekkan sampai sekarang adalah berpartisipasi di event yang ada baju panitianya. Selain mencari pengalaman, sebenarnya tujuan utamanya adalah mencari baju baru dengan harga yang lebih murah, dan kadang-kadang bisa gratis.

Baru saja dua hari yang lalu, saya dan salah satu teman sekelas membentuk HMYPKDBEKTPBJ (Himpunan Mahasiswa Yang Pergi Kuliah Dengan Baju Event Karena Tidak Punya Baju Lain)

9. PAKAIAN LAMA CARA BARU

Finalis Kecamatan Tamarunang's Next Top Model
Gaya trendi kadang-kadang bukan soal apa yang kamu kenakan tapi bagaimana kamu mengenakannya. Di masa-masa tanggal tua ketika kamu pingin banget tampil kekinian tapi tidak mampu beli baju baru, coba buka lemari dan pilih pilah mana pakaianmu yang bisa di-mix and match.

Ruslan, sang finalis Kecamatan Tamarunang's Next Top Model yang juga Duta Stop Men-TipX Meja Kelas sudah memeragakan bahwa yang dibutuhkan untuk tampil trendi hanyalah keberanian untuk mencoba gaya baru dan wajah yang rupawan.

Di tangan dinginnya, sarung yang sudah bau apek dan celana olahraga bisa menjadi paduan sempurna yang bisa dikenakan ke kampus maupun belanja gaul di Matahari.

10. #JadilahSepertiBudi


Oke, jika 9 pedoman di atas terlalu memalukan untuk kamu coba, Budi punya solusi yang pasti cocok buat kamu. Budi yang sedang susah di tanggal tua, belum bayar uang kost, dan suka mencari internet gratis mengajak kamu berbelanja murah di minggu ketiga setiap bulan lewat promo TTS (Tanggal Tua Surprise) by MatahariMall.com yang diskonnya sampai 80%.

Di promo ini, kita bisa mencapatkan berbagai macam barang dari makanan sampai alat elektronik dengan diskon sampai 80% dan bebas ongkos kirim. Whaaaaaatttt? Ngiler ga tuuhhhh?! *lap iler*

Belum cukup? Ada hadiah kejutan dan voucher belanja juga ternyata!

Berkat promo TTS dari MatahariMall.com, Budi sekarang tetap bahagia meskipun sedang tanggal tua. Mau bahagia juga? #JadilahSepertiBudi

*** 
Terima kasih sudah mengikuti PELATIHAN BERTAHAN HIDUP DI TANGGAL TUA DENGAN AMAN, SEDERHANA, GAUL, DAN BERGIZI (PBHTTASGB). Semoga isi dari pelatihan ini bisa berguna untuk kalian semua dalam menghadapi tanggal tua.

Orang bijak pernah berkata, "Tanggal tua tidak berlangsung selamanya. Tanggal muda akan datang setelahnya. Sembari menunggu tanggal muda agar tetap bahagia, ikutlah promo TTS Matahari Mall". (Tyar, 2016).

Let's hope things to always get better. See you, Aliens :)

Date In Heritage?

$
0
0

Seminggu sebelumnya, yaitu saat aku, Utun, dan Rani sedang menjadi panitia lomba mewarnai anak TK dan SD, maksudku lomba mewarnai yang diikuti oleh anak TK dan SD, sudah janji sama Rani bahwa kami akan membantunya jadi panitia kegiatan bertajuk Date In Heritage. Itu, kalau Kalian mau tahu adalah kegiatan yang bertujuan untuk mengenalkan peninggalan dan hal-hal lain tentang Makassar dan kerajaan Gowa yang dibungkus dengan tema kencan.
Peserta yang sudah mendaftar akan dibuat saling berpasangan, satu orang cowok dan satu lagi perempuan. Mudah-mudahan mereka belum saling kenal. Kemudian mereka akan ditugaskan memecahkan teka-teki yang membawa mereka ke sebuah lokasi (kami menyebutnya pos). Ketika sampai di pos, mereka akan diberikan pertanyaan dan mereka boleh menjawabnya jika mau dapat hadiah.

Aku datang setelah sebelumnya SMS-an sama Utun yang tidak jadi ikut. Makan dulu biar tidak lapar. Lalu berangkat ke sana, ke Balla Lompoa yang letaknya di luar kota Makassar, di Kabupaten Gowa. Balla Lompoa, yang saya tahu diambil dari kata bahasa Makassar, Balla yang berarti rumah dan Lompo yang berarti besar. Di dalam bahasa Makassar, jika ada akhiran "a" pada setiap kata, biasanya berarti "yang", jadi secara harfiah Balla Lompoa berati rumah yang besar.
(Percayalah, itu adalah rumah terbesar yang pernah aku lihat)

Sesampai di sana, aku sadar aku salah kostum. Aku pakai baju merah yang ternyata sudah disepakai bahwa peserta diharuskan mengenakan baju merah. Untungnya hari itu aku bawa baju ganti. Pantas saja sebelum berangkat, Rani SMS, "Kamu tidak pakai baju merah kan?". Ternyata itu maksudnya. Hampir saja aku dikira peserta.

Peserta Date In Heritage
Ada lima pos yang dibagikan, sesuai kesepakatan, pos ini dirahasiakan kepada peserta. Biar nanti mereka cari sendiri sesuai petunjuk. Pos itu antara lain makam Sultan Hasanuddin, mesjid tua Katangka, Makam Syech Yusuf, Makam Karaeng Patingalloang, dan Balla Lompoa sendiri. Aku kebagian di posko Makam Karaeng Patingalloang. Berdua di sana. Sama cowok. Iya, sama cowok.

Ketika aba-aba mulai sudah dimulai(?), kami panitia juga langsung bergegas ke posko masing-masing. Para peserta sudah dibagi menjadi delapan pasangan.

Makam Karaeng Patingalloang terletak di kompleks makam Arung Palakka. Aku ingin kalian tahu bahwa itu adalah pertama kali aku mendatangi makam tokoh-tokoh yang cuma aku kenal nama. Aku sempatkan berziarah ke makam Arung Palakka terlebih dulu. Di dalamnya ada bekas lilin berwarna merah. Dingin juga karena makamnya terbuat dari batu yang tidak saya tahu batu apa.

Dan oh, kalau kalian tanya siapa itu Arung Palakka, saya tidak bisa menjawab banyak cari saja di Google. Google baik dan banyak tahu.

Saya merasa asing dengan semua tokoh yang ada di makam itu, kecuali Karaeng Patingalloang yang secara acak menjadi posku untuk bertugas. Kawanku, Ahlul selalu bercerita banyak tentang tokoh ini. Biar kuceritakan sedikit padamu juga. Karaeng Patingalloang adalah seorang cendekiawan asal kerajaan Gowa. Ia menguasai banyak bahasa asing, termasuk di antaranya bahasa Perancis, Yunani, Belanda, Arab, dan lain-lain. Kalau tidak salah, ia menguasai 17 bahasa! Kata Ahlul lagi, Karaeng Patingalloang adalah Galileo-nya Makassar. Kabarnya, dia punya teropong yang dibuat oleh Galileo!

Cukup lama saya berduaan sama kawan baruku itu, yang ditugaskan sama-sama menjaga pos Karaeng Patingalloang, sampai akhirnya pasangan pertama datang.

"Selamat datang, Teman-teman. Kalian pasangan pertama yang tiba di pos ini!", kataku menyambut mereka. Di depan makam.
"YEAH!", mereka semangat. Aku juga.
"Saya akan  memberikan kalian pertanyaan yang harus kalian jawab untuk maju ke pos berikutnya. Kalian boleh menggunakan media apa saja untuk mencari jawabannya. Boleh tanya ke pengelola, atau tanya ke google, atau kalau punya ilmu lebih bisa tanya ke penghuni-penghuni kompleks makam ini", kataku ke mereka. Pertanyaanpun aku kirimkan lewat LINE, karena begitulah ketentuannya. Lumayan untuk menambah teman juga.


Awas jangan diganggu! Mereka lagi double date!
Begitulah kurang lebih selama delapan kali. Menyenangkan kecuali peserta belum datang. Aku jadi mengkhayal sendiri di kompleks makam itu sambil sesekali melihat ke arah Gedung Miring Phinishi Universitas Negeri Makassar yang bisa terlihat dari situ.

Senang? Iya. Aku senang. Menemui orang-orang baru di makam bukan pengalaman yang bisa aku rasakan setiap hari. Juga senang karena pengetahuanku tentang Makassar dan sejarahnya jadi bertambah. Tentang Karaeng Patingalloang, sang cendekiawan sejak muda itu. Aku senang meskipun di kompleks makam itu tidak ada wi-fi seperti yang kami harapkan sejak awal supaya hemat kuota, senang meskipun cuma sebentar.

Mudah-mudahan kegiatan seru seperti ini bisa lebih dikenal daripada tawurannya. Beginilah Makassar, beginilah kota kami, yang di TV sering diberitakan kalau bukan demo ya tawuran. Tidak apa-apa kalau kamu juga mengira Makassar seperti itu. Kalau kalian mau, datanglah. Nanti kutemani makan coto atau konro, jalan-jalan sambil nge-sunset di pantai Losari kalau mau, cari oleh-oleh di jalan Somba Opu kalau mau, atau kalau kamu sedang di Makassar, besok kita ke Makassar International Writers Festival di Benteng Fort Rotterdam. Ada banyak penulis yang akan datang ke sana.

(Late Post) Makassar International Writers Festival 2014

$
0
0
Susah untuk jadi tidak norak kalau mengikuti event keren ini. Tahun lalu, saya cuma dapat event penutupan dan itu adalah satu-satunya rangkaian Makassar International Writers Festival (MIWF) yang saya ikuti setelah empat tahun dilaksanakan di kota ini. Tahun ini saya membuat lompatan peningkatan yang cukup signifikan: Ikut acara pembukaan.

Lihatlah saya waktu itu, dengan penuh percaya diri mengambil kursi paling depan yang menyebabkan saya langsung ditegur oleh panitia karena rupanya kursi paling depan itu sudah direparasi. Apa sih itu istilahnya? Yang sudah dipesan itu, apa namanya? Renovasi? Ah. Itulah pokoknya *serius lupa*.

Oh iya, untuk kalian yang belum tahu, Event ini bernama Makassar International Writers Festival. Sebuah perayaan tahunan, sebuah festival untuk merasakan sastra, puisi, dan berbagai macam literasi. Festival tahunan yang menghadirkan penulis-penulis nasional dan internasional untuk merayakan dan berbagi.

Susah untuk tidak jadi norak karena akhirya saya bisa ikut acara pembukaan. Panggungnya megah sungguh, dengan tiga buah layar besar dan lampu yang terang benderang nyala bergantian, ditambah dengan musik tradisional dari pakkacapi (semacam gitar kecil tradisional) dan gendang, aih. Pokoknya malam itu, Benteng Fort Rotterdam meriah sekali.

Acara dibuka dengan penampilan tarian adat Toraja yang namanya saya lupa. Tarian ini diperagakan oleh penari yang tergabung di komunitas atau asosiasi yang saya juga tidak tahu namanya. Lalu apa yang saya tahu? Aku cuma tahu cara merindukanmu. Yang jelas, tarian itu diperagakan lincah sekali, padahal yang memperagakannya itu orang-orang dari 11 negara berbeda. Ada dari Jepang dan Swiss kalau saya tidak salah ingat.

Malam ke dua diisi dengan pembacaan dramatik kisah Pangeran Diponegoro yang apik sekali oleh rombongan Landung Simatupang. Pertunjukan yang bertajuk, "Aku Dipenegoro" ini adalah gambaran biografi Pangeran Diponegoro. Diiringi tarian, nyanyian, musik, pembacaan dramatik makin terasa magis dari adegan ke adegan. Terutama sewaktu Landung Simatupang menunjuk ke salah satu ruangan Fort Rotterdam ketika pembacaan sampai pada pengasingan Pangeran Diponegoro ke benteng ini.

"Di sinilah rumahku, di Fort Rotterdam
Di sinilah rumahku, di Makassar"

Bait itu menutup pembacaan dramatik ini. Persis ketika saya mengira pementasan sudah bubar, tiba-tiba seseorang berbaju putih melangkah ke panggung dengan memegang tongkat yang diikat pita berwarna merah putih. Dengan langkah perlahan ia mengetuk-ngetuk panggung serupa seorang buta yang sedang memeriksa jalan. Ia mengangkat tongkatnya, memukulkan ke depan, mengayunkan ke kiri lalu ke kanan memeragakan gerakan perkelahian.

Sejurus kemudian pukulan-pukulan dari tongkatnya semakin banyak dan cepat. Semakin keras, sesekali ia berhenti sejenak lalu memukul lagi, semakin ia memukul, semakin dramatis pertunjukan itu. Gerakannya makin lincah, kini ia tidak lagi memukul, ia berguling, berbaring, lalu berguling lagi. Pukulannya semakin keras namun tiba-tiba ia menjatuhkan diri, ia coba berdiri namun kakinya bergetar, pandangan matanya yang tadi garang kini takut, dipegangnya kuat-kuat tongkat untuk berdiri dengan susah payah.

"Oh, dia sedang berperang dan kalah!", kataku dalam hati. Aku sepakat dengan diriku sendiri  bahwa adegan itu adalah adegan ketika Pangeran Diponegoro kalah lalu ditangkap oleh pihak VOC (Belanda).

Foto dulu sama @ndigun supaya eksis
"Punggungmu jalan setapak
dan aku tak mengenakan sepatu.
Kakiku tertusuk ranting
peninggalan masa lalumu.
Lalu luka ialah pepohonan
yang tiba-tiba tumbuh
di halaman dadaku.
Rindang sekali.

O, ada sungai di matamu

aku tak bisa berenang"
- Andi Gunawan

Hari terakhir, saya mengikuti sesi puisi dan peluncuran buku puisi Hap-nya Andi Gunawan. Sesi ini diisi oleh tentu saja penulisnya, Ndigun dan Aan Mansyur yang juga dikenal sebagai hurufkecil. Saya duduk di belakang karena terlambat.

Ada satu perihal soal puisi Andi Gunawan yang membuat saya suka. Pilihan katanya, menurut saya begitu sederhana tapi ngena, termasuk salah satu puisinya berjudul Pergi Berbelanja yang ia bacakan di pada saat penutupan. Puisinya begitu dalam lalu di bait-bait terakhir kau akan tertawa perihal ular tangga. Puisinya bisa kalian baca di sini.

Penutupan berlangsung meriah, meskipun sempat terpotong beberapa kali karena hujan yang tiba-tiba datang.

Dibikinkan gambar di Instagram segala sama si Fitrah Amalina
Apalagi yang menyenangkan? Oh, tentu saja yang paling menyenangkan adalah akhirnya bisa bertemu dengan beberapa teman-teman blog, akhirnya bisa ketemu meskipun cuma sebentar sama si Awal Hidayat sama si Fitrah Amalina setelah kenalan lewat blog.

Di sini juga ketemu sama si Nunu Cumi yang datang sama Amma Nasir yang nantinya menyebabkan pula saya akhirnya ketemu dengan salah satu blogger favorit yang tulisannya selalu keren, si Azure Azalea itu.



Ada siapa lagi? Oh, ada si Isma Ariyani. Si penyuka senja yang baru datang selepas senja menjelang petang. Katanya sudah ingin datang dari siang tapi baru kesampaian jam segitu.

Narsis sama Isma
Aduh, menyenangkan sekali. Saya sampai tidak tahu bagaimana menutup postingan ini.

Begitulah, kegiatan penutupan berlangsung meriah. Lampu-lampu dari panggung seolah ingin ingin memerdekakan langit dari hujan yang bisa turun sewaktu-waktu kembali. Memotong perayaan itu untuk dilanjutkan lagi, dipotong lagi, lalu dilanjutkan lagi. Menjadikan kursi-kursi basah sehingga harus dibalik ketika hujan turun tetes demi tetes.

Hujan saja permainkan ki', apalagi... (Kata si Azure yang sampai kedengaran ke kursiku). Ah, sudahlah.

Kunjungi blog Fitrah Amalina - di sini
Kunjungi blog Awal Hidayat - di sini
Kunjungi blog Isma Ariyani - di sini
Kunjungi blog Rahma Nasir - di sini
Kunjungi blog Azure Azalea - di sini

Ada Alien Ikut Wisuda?

$
0
0

Tidak banyak yang terjadi tahun 2013 kemarin, kecuali di dalamnya ada saya yang sedang galau. Sebenarnya, saya menargetkan untuk ikut wisuda bulan September, tetapi karena terlambat ujian proposal beberapa hari, saya jadi tidak memenuhi persyaratan minimal 2 bulan mengerjakan skripsi. Saya ikut ujian proposal tanggal 8 Juli 2013, yang kata salah seorang penguji yang sangat ketat dalam urusan peraturan kampus, kami tidak akan bisa wisuda bulan September. *bahu mana bahu?

Karena perkataan beliau, kami jadi galau dan sempat mengabaikan draft skripsi itu sampai sekian lama lamanya. Tidak begitu lama, tapi sudah berdebu dan sudah tumbuh lumut di mana-mana.

Keinginan saya untuk wisuda baru bisa dilanjutkan beberapa hari setelah ujian proposal. Kurang dari 70 hari kalau tidak salah *Hah? Hari? Ini sih sudah hitungan bulan, Tyar!

Oke, saya tidak ingin membahas persoalan skripsi ini dengan banyak kalimat. Cukup 1 kata: Ribet sekali. *1 kata? Ini sih 2, Tyar! *Tuh kan, dibilang juga ribet.

Yang jelas, perubahan paling besar setelah mengerjakan skripsi ini adalah skill saya dalam mengetik menjadi lebih tinggi dan sudah naik level seperti keripik pedas.

Semakin dekat hari ujian, semakin stress saya dibikinnya. Urusan bolak-balik nge-print, ketemu pembimbing, revisi lagi, print lagi, ketemu pembimbing lagi, "ini nggak usah, ganti dengan yang ini", "tambah ini lagi, masih kurang", print lagi, ketemu pembimbing lagi, revisi lagi. Perjuanganmu itu, baru akan terbayar ketika pembimbingmu membaca lembar demi lembar draft skripsimu, lalu dengan pelan memandang kedua matamu, disertai senyum dia bilang, "Silahkan daftar untuk ujian".



1. Jaga komunikasi; Komunikasi dengan pembimbing adalah cara paling ampuh dalam mempertahankan hubungan dengan pembimbing. Semakin intens dan kualitas pertemuan dan komunikasi dengan pembimbing, niscaya akan semakin lancar proses pengerjaan skripsi kita.

2. Jangan biasakan menuntut pembimbing dan berikan mereka waktu; Misalnya, draft skripsimu baru kamu kasih hari ini, besoknya kamu sudah meminta koreksi darinya. Berikan dia waktu untuk berpikir dulu. Kamu jangan jadi orang yang suka memaksa dalam satu hubungan.

3. Pujilah penampilannya ketika Kalian bertemu; Katakan betapa cantik/tampannya dia dengan baju yang dikenakannya. Pujilah tata rambutnya.

4. Berikan perhatian lebih;

Ikuti tips menghadapi pembimbing skripsi ini dan niscaya Kalian akan bisa jadian sama pembimbing. Hal yang paling menjengekelkan selama pengerjaan skripsi adalah proses mencetaknya. Karena saya tidak punya printer, saya harus bolak-balik ke om-om printer di kampus yang terkenal galaknya. Teman-teman saya tidak ada yang lolos dari kemarahannya, saya juga pernah dimarahi karena salah memilih printer. Iya. Salah memilih mesin printer. Padahal seharusnya dia mengerti bahwa memilih memang tidak pernah jadi perkara mudah.

Pernah juga pada suatu kali saya datang pagi-pagi ke kampus untuk nge-print draft skripsi yang sudah akan dibagi ke penguji besok harinya. Tentu saja saya datang pagi-pagi supaya tidak mengantri dan bisa cepat mengantarkan ke para penguji. Semua berjalan dengan sangat baik dan lancar. Satu demi satu kertas keluar dari mesin printer dan beres. Ketika sedang merapikan dengan tenangnya, salah satu mesin printer jatuh dengan indahnya dari rak. Tepat di atas lembar skripsi yang baru saja kucetak. Tentu saja skripsi saya tidak apa-apa, kecuali pada waktu itu tinta dari mesin printer itu tumpah - tepat di - skripsi saya.
Bisa ditebak, skripsi saya yang totalnya 90-an halaman itu basah dan hitam oleh tumpahan tinta dan harus di-print sekali lagi.

LULUS!
Sebenarnya, saya dan beberapa teman-teman yang lain sudah lulus pada 11/12/13 tahun lalu. Sengaja ditulis pakai angka supaya kalian bisa melihat betapa cantiknya tanggal ujian saya. Sayangnya, karena lagi-lagi persyaratan administrasi, kami jadi tidak bisa ikut wisuda periode Desember. Waktu itu kuota wisuda sudah penuh. Jadilah kami menunggu untuk wisuda periode Maret 2014.

Akhirnya, nama dan NIM sudah ditempel di kursi gedung Baruga AP Pettarani Universitas Hasanuddin
Setelah menunggu berbulan-bulan lamanya, kami akhirnya ikut wisuda juga. *Manly tear

Sebenarnya, kemarin saya janjian sama teman-teman yang lain untuk masuk gedung bersama. Takut kesasar, namun karena sudah tradisi akan macet di jalan jika ada prosesi wisuda, kami jadi terlambat. Mace dan pace (ibu dan bapak) yang sebenarnya punya undangan sampai tidak kebagian kursi di dalam gedung. Mafhum, sekitar 1.250 lulusan Unhas akan diwisuda pada periode ini, apabila masing-masing lulusan membawa 2 orang pendamping dan suhu rata-rata di dalam gedung adalah 36 derajat celsius dan bumi bergerak mengelilingi matahari, maka jumlah pendamping yang hadir hampir mencapai 3.000 orang.

Salah satu hal yang paling saya takutkan adalah berada di tengah-tengah keramaian dan sendirian. Maka tentu saja yang saya lakukan pertama kali adalah menghubungi teman-teman lain, namun hasilnya nihil. Mungkin karena gedung terlamapau ramai, saya tidak bisa menghubungi satupun teman, bukan (hanya) karena pulsa saya tinggal sedikit.

Alien Tampan feat Tian Kids
Di antara keramaian dan kepenuhan itu, saya menemukan Tian sedang menggali-gali tanah menyembunyikan sesuatu. Jadilah Kami foto bareng.

Iya, iya. Saya tahu. Saya pendek dan toga saya kebesaran. Please Stop commenting that on the comment box!
*nangis di pundaknya Tian *nggak nyampe

Sebelumnya, saya dan Tian sudah mengatur rencana untuk membawa petasan tahun baru Cina untuk dibakar di dalam gedung, tapi karena takut dikejar satpam, rencana itu kami batalkan. Niat bawa Pylox dan spidol untuk corat-coret juga kami batalkan.

Anyway, saya belum sempat mengucapkan terima kasih kepada para pembaca blog ini. I know this will sound cheesy but, one of my motivation on finishing this study is You, Aliens. You guys are really special. Will You marry me? *eh

Makasih juga buat Anak Ilmu Komunikasi Unhas angkatan 2009 yang sebenarnya telah mendahului Kami wisuda dan masih meluangkan waktunya untuk menemani kami wisuda dan tentu saja foto-foto. Dan oh, meskipun sempat nyasar beberapa lamanya di kampus, Nunu Cumi dan Lhya yang datang membawakan bunga dan........ balon Ipin.

Klik untuk lihat foto-foto:

Cure_09 kesayangan aku banget
Tyar Fans Club
Filter ini perlu banget
Last but not least, I wanna say this to all of You :*

(Kegalauan Blogger) Antara Aku, Gue, dan Saya

$
0
0

Beberapa tahun yang lalu ketika pertama kali memulai blogging, saya selalu bingung untuk memilih kata subjek yang tepat untuk menggantikan subjek dari orang pertama, dan kayaknya ini adalah hal yang juga membingungkan untuk semua orang. Termasuk Kamu barangkali. Termasuk aja ya? Biar kita kompak. Biar kita jodoh.

Belakangan ini, saya lebih sering menggunakan kata, "saya", karena menurut saya, "saya" itu bersifat lebih netral. Tidak terlalu asam namun juga tidak terlalu basa. Kadang-kadang kalau lagi mau, saya pakai "aku", yang lebih formal tapi kesannya tetap gaul. Soalnya biasanya yang pakai aku-kamu itu kan dua orang yang saling suka satu sama lain. Kayak aku sama kamu.

Pernah. Pernah saya menggunakan kata, "gue" karena rupanya itu terdengar gaul dan lebih universal di Indonesia. (Etapi Universal-nya di Indonesia doang mah bukan universal ya?). Lanjut! Sampai akhirnya saya memutuskan untuk berhenti menggunakan kata "gue" di postingan karena menurut saya, itu cukup maksa. Salah satu alasannya karena saya orang Bugis-Makassar. Jadi rasanya agak aneh kalau saya menggunakan kata "gue" yang ke-Indonesia Bagian Barat-an. Saya baru menggunakan kata "gue" kalau balas komentar atau meninggalkan komentar di blog orang. Soalnya kata banyak orang, kata "gue" itu lebih bisa diterima sama banyak orang. Katanya, "saya" itu terdengar terlalu formal dan bikin orang merasa segan. Keseganan adalah salah satu kendala dalam membangun komunikasi dengan orang lain. Itu saya pelajari di ruang kuliah. Mengagetkan ya? Saya pernah kuliah.

Nah kalau ada yang tanya mana yang lebih baik antara "saya", "aku", atau "gue", itu jawabannya akan balik ke bloggernya masing-masing. Mau menciptakan kesan yang seperti apa sama pembacanya. Di kalangan teman-teman saya di blogger personal, biasanya mereka menggunakan kata "gue" karena di blog personal mereka lebih bernuansa komedi, dan kata "gue" adalah yang dirasa paling dekat sama komedi.

Iya, kadang-kadang saya juga menulis postingan dengan menyisipkan humor. Humor itu bagus. Bergizi dan disukai kalangan muda-mudi maupun orangtua. Menurut saya sih sederhana, untuk menulis komedi, kita tidak selalu perlu untuk menyalahi kaidah bahasa Indonesia yang benar. Mudah-mudahan sih begitu.

Nah, saya akan menuliskan dua paragraf pendek dengan tiga subjek berbeda. Meskipun intinya sama, kesan yang ditangkap bisa berbeda tergantung dari pandangan dan pengalaman audiensnya. Ini kisah waktu semalam saya memecahkan gelas di meja makan. Enjoy :)

***
Apa yang bikin rumah ramai tadi selepas maghrib? Itu karena aku yang mendorong baki makanan tanpa melihat ke sisi sebelah meja. Satu buah gelas ikut terdorong lalu jatuh ke lantai. Pecah. Aku harap tadi Dian Sastro benar-benar datang. Sayangnya tidak. Dian Sastro tidak benar-benar datang. Mungkin karena sedang berlari ke hutan. Apa apa dengan cinta?

Mungkin karena Aku bukan Rangga, dia tidak datang, yang ada malah Aku yang jadi sibuk mengumpulkan pecahan-pecahan gelas supaya tidak melukai kaki siapapun yang lewat nanti di sana. Seperti aku mengumpulkan pecahan-pecahan alasan aku suka padamu supaya tidak melukaimu yang selalu bertanya kenapa.

 ***
Apa yang bikin rumah ramai tadi selepas maghrib? Itu karena saya yang mendorong baki makanan tanpa melihat ke sisi sebelah meja. Satu buah gelas ikut terdorong lalu jatuh ke lantai. Pecah. Saya harap tadi Dian Sastro benar-benar datang. Sayangnya tidak. Dian Sastro tidak benar-benar datang. Mungkin karena sedang berlari ke hutan. Apa apa dengan cinta?

Mungkin karena Saya bukan Rangga, dia tidak datang, yang ada malah saya yang jadi sibuk mengumpulkan pecahan-pecahan gelas supaya tidak melukai kaki siapapun yang lewat nanti di sana. Seperti saya mengumpulkan pecahan-pecahan alasan saya suka padamu supaya tidak melukaimu yang selalu bertanya kenapa.

***
Apa yang bikin rumah ramai tadi selepas maghrib? Itu karena gue yang mendorong baki makanan tanpa melihat ke sisi sebelah meja. Satu buah gelas ikut terdorong lalu jatuh ke lantai. Pecah. Gue harap tadi Dian Sastro benar-benar datang. Sayangnya tidak. Dian Sastro tidak benar-benar datang. Mungkin karena sedang berlari ke hutan. Apa apa dengan cinta?

Mungkin karena gue bukan Rangga, dia tidak datang, yang ada malah gue yang jadi repot mengumpulkan pecahan-pecahan gelas supaya tidak melukai kaki siapapun yang lewat nanti di sana. Seperti gue mengumpulkan pecahan-pecahan alasan gue suka sama dia supaya tidak melukai dia yang selalu bertanya kenapa.

***

Bemana? Sudah memutuskan mau pakai yang mana? Kamu sepakat sama saya? Atau Kamu ada pandangan lain? Tulis di komentar ya :)

Aku Bukan Penculik

$
0
0

Suasana malam perkemahan selalu sama dari tahun ke tahun. Selalu yang terdengar adalah semilir angin lepas petang yang menggesek dedadunan, menyebabkan satu dua daunnya jatuh ke atas tenda lalu tergelincir ke tanah, kadang-kadang jatuh tepat di atas kening kami yang sedang tidur-tiduran di bawahnya.

Kadang pula yang terdengar adalah suara canda anak-anak yang bergurau mengelilingi api unggun. Atau gemercik kayu bakar yang pecah dimakan lidah api. Menyebabkan mereka kaget, lalu tertawa lagi. Begitu terus, begitu berulang-ulang. Suasana malam perkemahan memang selalu tenang.

Tapi tidak malam itu.

Suara riuh anak-anak peserta perkemahan yang kami dampingi memecah ketenangan. Mereka lari ke arah kami bersamaan.
"Kak, Cita, Kak!", salah seorang dari mereka melapor setengah berteriak.
"Iya Cita kenapa?", saya menimpali dengan suara tenang dibuat-buat.
"Cita ngambek mau pulang!!! Itu di pinggir jalan lagi nunggu angkot!", katanya sambil menunjuk seorang anak perempuan dengan ransel besar di bahunya.

"HA? JAM SEGINI? KOK BISA?", panik sudah tidak bisa disembunyikan lagi. Waktu malam itu sudah menunjukkan hampir pukul sembilan malam. Seorang anak perempuan kelas 1 SMP ngambek mau pulang sendiri naik angkot. Kalaupun tidak kenapa-kenapa di jalan, bagaimana nanti reaksi orangtuanya di rumah melihat anak perempuannya pulang sendirian dari lokasi perkemahan.

Kami para pendamping kontan berhambur. Berlari begitu kencang hingga akhirnya sampai ke Cita. Ada bekas air mata di pipinya.
"Cita mau ke mana?", kami basa basi.
Belum lagi terjawab, sebuah angkot berhenti tepat di depan kami. Tanpa bicara, Cita langsung naik ke angkot yang di dalamnya ada beberapa ibu-ibu dan bapak-bapak. Gawat. Cita ngambeknya serius.

"Mat, ambil motor. Ikuti angkotnya dari belakang!", saya menyeru kepada Rahmat yang juga ada di situ. Dia bergerak cepat ke parkiran. Saya, dengan sok cekatannya langsung ikut naik ke angkot Cita. Saya tidak tahu, ada horor yang sedang mengintai.

Tepat ketika saya sudah duduk di kursi bagian belakang, Cita langsung nangis sejadi-jadinya. Iya, nangis! Iya, sejadi-jadinya!

"KAKAK KENAPA IKUT?!". Teriaknya. Lalu kau tahu, kakinya menghentak-hentak ke lantai angkot. Seluruh penumpang angkot, plus supirnya spontan memandangi saya dengan penuh rasa curiga. Seorang pemuda berambut panjang, sweater yang belum dicuci, dan jins berlumpur di pangkal kakinya sedang mengikuti anak kecil. Dan anak kecilnya menangis.

Saya makin panik, tidak bisa menyembunyikan tangan yang sudah gemetaran bak gempa bumi hebat baru saja menghentak dunia, yang sumber getarannya adalah badan saya.

Saya berusaha tenang sambil menelepon Rara, satu-satunya pendamping perempuan Cita selama di lokasi perkemahan untuk membantu mengatasi ke-ambek-an yang tidak jelas asal usulnya ini. Nihil, dia tidak bisa ke mana-mana malam ini karena harus mengajar privat matematika di rumah siswanya. Motor Rahmat juga tidak terlihat di belakang angkot. Saya benar-benar sendirian.

Sementara itu, Cita terus terisak-isak. Ia duduk di depan pintu angkot. Satu dua kali penumpang dan supir bergantian melihat saya yang terus mengawasi Cita.

Hampir setengah jam perjalanan, akhirnya Cita akhirnya menyetop angkot. Itu di jalan Abd. Dg. Sirua, di samping kanal aliran PAM, di dekat SMP 8 Makassar. Waktu menunjukkan pukul sembilan lebih sedikit. Jalan raya tidak terlalu ramai. Di pinggir jalan ada satu mobil pick up milik penjual langsat (duku) yang terparkir.

Cita turun, saya ikut turun. Penumpang tidak, tapi saya bisa merasakan mata mereka tidak lepas dari langkah saya. Seusai membayar angkot, Cita berjalan cepat, seolah ingin kabur dari orang yang mengikutinya.

Tidak ada rencana di kepala saya kecuali  mengikuti saja Cita ke mana dia pergi. Saya berusaha menyeimbangi langkah cita yang semakin cepat. Dari jauh, kami terlihat seperti adegan video klip Menghapus Jejakmu, bedanya kali ini Dian Sastro sedang diintai oleh penculik yang berniat jahat.

Sejurus kemudian Cita berbalik ke saya. Dan dengan satu tarikan nafas panjang dia bilang, "KALAU KAKAK MASIH IKUT, AKU TERIAK!!!"

Gubrak.

Saya tertegun. Langkah kaki saya langsung bergenti. Keringat turun bercucuran. Seketika terbayang di kepala saya soal berita yang ramai di-share di Facebook tempo hari, tentang seorang pemuda yang hampir mati dikeroyok massa karena dikira penculik, padahal bukan.

"Ya Tuhan, beginikah caraMu memanggilku?"

Bapak penjual langsat rupanya terus mengawasi. Terbayang semua hal-hal indah yang pernah saya alami muncul bersamaan, seolah-olah memang itulah akhir dari semuanya. Bercampur dengan impian-impian yang belum bisa saya raih: menjadi sarjana, beli rumah, juga menyatakan cinta sama Jessica Vania JKT48.

"BAPAK-BAPAK, IBU-IBU, SAYA BUKAN PENCULIK! SAYA PENDAMPING ANAK INI SELAMA DI LOKASI PERKEMAHAN, DIA TIBA-TIBA MAU PULANG TIDAK TAHU KENAPA. SAYA CUMA MAU MENGANTAR SAMPAI RUMAH!", skenario itu mulai tersusun kalau-kalau Cita jadi teriak dan massa jadi berkumpul mengepung.

Belum selesai skenario itu, Cita menyeberang jalan lalu naik lagi ke angkot. Semua berulang, saya ikut naik lagi. Dan iya, penumpang dan supir angkot baru itu lagi-lagi mencurigai saya. Berulang. Kecuali Cita sekarang diam.

Saya baru sadar kalau ini angkot dengan jurusan yang sama dengan yang tadi. Bedanya, ini trayek sebaliknya. Aduh Cita kamu mau ke mana sebenarnya?

Angkot berbelok ke arah Tello, lalu Perintis Kemerdekaan, masuk kampus Unhas yang sepi lagi gelap jika malam, lalu keluar lagi di Perintis. Kami kembali ke lokasi perkemahan di salah satu sekolah depan kampus.
"Kiri", Cita memberi instruksi kepada supir angkot untuk berhenti. Lalu turun dari angkot. Saya ikut. Tanpa kata, Cita kembali ke tenda.

***

Saya tidak lagi ketemu Cita dalam waktu dekat setelah itu. Beberapa bulan setelahnya, ketika datang lagi ke sekolahnya, saya melihat dia sedang latihan bikin tandu sama teman-temannya. Dia kelihatan ceria, sesekali tertawa. Saya pikir dia sudah melupakan kejadian tempo hari.

Sampai kemudian mata kami bertemu, dia menatap saya agak lama, lalu dengan suara yang pelan dia bilang, "Kakak mirip Lu Han".
Lalu dia pergi.

Makassar, menjelang akhir 2012.
Viewing all 142 articles
Browse latest View live